KPUD Jateng: Wujudkan Pemilu 2024 Bahagia Butuh Marketing

marketeers article
KPUD Jateng: Wujudkan Pemilu 2024 Bahagia Butuh Marketing (FOTO: MCorp)

Komisi Pemilihan Umum Daerah Jawa Tengah (KPUD Jateng) memiliki misi membuat pemilu 2024 menjadi pemilu yang bahagia. Muslim Aisha, Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah Divisi Hukum dan Pengawasan mengatakan pemilu perlu menjadi sarana integrasi bangsa dan serta dikonsepkan sebagai pemilu yang damai dan bahagia.

Dalam menjalankan misinya, Muslim mengakui eksistensi pemilu erat kaitannya dengan bisnis. Pemilu membutuhkan promosi selayaknya bisnis dijalankan. 

Karena itu, pemilu membutuhkan marketing untuk melakukan re-branding dan memberikan kesan bahwa pemilu tahun depan adalah pemilu damai dan bahagia.

“Kami menyadari di titik pemilu lima tahunan ini, marketing perlu ditekankan. Apa yang perlu kita lakukan lagi untuk tidak sekedar menarik pemilih datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Tidak sekedar pemilih datang, tapi bagaimana pemilu ini bisa merekatkan bangsa, dan bisa membuat pemilu ini menjadi pemilu bahagia,” kata Muslim dalam acara Indonesia Marketing Festival yang digelar MCorp di Semarang, Kamis (3/8/2023).

BACA JUGA: Cara Meta Antisipasi Misinformasi Jelang Pemilu 2024 di 3 Platform Miliknya

Untuk mencapai pemilu 2024 menjadi pemilu yang bahagia, beberapa strategi sudah dilakukan oleh KPU. Salah satunya adalah pemilihan tanggal dilaksanakannya pemilihan Presiden.

Pelaksanaan pemilihan Presiden sendiri akan dilangsungkan pada tanggal 14 Februari. Diakui Muslim, tanggal 14 Februari yang secara internasional diakui sebagai Hari Kasih Sayang sedunia ini diharapkan membantu dalam mengasosiasikan pemilu sebagai pemilu yang bahagia.

Selain tanggal, kesiapan pemilihan umum pada tahun depan juga dipersiapkan lebih matang dari sisi teknis. Muslim menyebut pihak KPU telah melakukan banyak pengembangan sejak pemilu yang digelar pada tahun 2019.

BACA JUGA: Pos Indonesia Berkomitmen Lancarkan Distribusi Logistik Pemilu 2024

Karenanya, KPU tak bisa bergerak sendiri. Dalam rangka menarik lebih banyak partisipasi pengguna hak pilih, Muslim mengatakan kontribusi bisnis dalam bentuk edukasi terhadap pegawai juga diperlukan.

“Tugas kami berat. Harus mempromosikan bagaimana pemilu berlangsung damai, bahagia. Alangkah bagusnya dunia usaha dalam konteks pemilu 2024 ikut berpartisipasi memberikan edukasi, baik swasta atau BUMN,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related