Kraft Heinz Kampanyekan Kurangi Rasa Marah di Media Sosial

marketeers article

Konten ujaran kebencian semakin marak hadir di media sosial. Dalam dua tahun terakhir, tingkat pertumbuhan konten ujaran kebencian terus meningkat.

Riset dari Crimson Hexagon menemukan dalam dua tahun angka pertumbuhannya meningkat dua kali lipat. Pada 2016 terdapat 3,3 juta konten ujaran kebencian di Twitter, dan meningkat menjadi 8,3 juta di tahun 2018.

Angka ini terus meningkat. Dari Januari hingga Juli di tahun ini, konten ujaran kebencian di media sosial mencapai angka 15,2 juta. Artinya, dalam satu harinya beredar sekitar 70 ribu konten yang berisikan ujaran kebencian.

Ujaran kebencian dalam hal ini meliputi penggunaan kata-kata kasar di dalam penggunaan kalimat di media sosial.

Kraft Heinz ABC Indonesia menilai bahwa angka ini memprihatinkan. Dari statistik yang dijabarkan, banyak konten yang berisikan ujaran kebencian beredar pada pukul 9-12 siang. Setelah itu konten negatif ini juga meningkat peredarannya pada pukul empat sore hingga delapan malam. Tidak berhenti di situ, dari pukul 9 malam hingga tengah malam pun, konten ujaran kebencian juga terus meningkat.

“Kami menyimpulkan bahwa salah satu penyebab maraknya ujaran kebencian di media sosial karena orang tersebut dalam kondisi lapar,” terang Anissa Permatadietha, Marketing Manager Ready to Eat & Beverage Kraft Heinz ABC Indonesia.

Bila merunut pada data, waktu hadirnya ujaran kebencian bersamaan dengan waktu-waktu di mana orang sering merasa lapar, jelang makan siang, sore hari, hingga tengah malam.

Menurut ahli gizi Juwalita Surapsari, ketika lapar, tubuh akan kekurangan gula darah. Ketika kekurangan gula darah biasanya perilaku seseorang akan berubah menjadi lebih agresif.

“Hal ini bisa diatasi dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula,” jelas Juwalita.

Hal ini membuat Kraft Heinz ABC Indonesia mencoba mengatasi hal tersebut dengan mengampanyekan mengurangi penggunaan ujaran kebencian di dalam media sosial, melalui produk ABC Sari Kacang Hijau. Sebelumnya, ABC Sari Kacang Hijau juga sudah mengampanyekan kampanye mengurangi rasa marah ketika berlalu lintas di tahun 2018.

“ABC Sari Kacang Hijau meluncurkan kampanye Anti Maper (Marah dan Lapar). Melalui kampanye ini kami mengimbau para pengguna media sosial untuk mengurangi unggahan kemarahan mereka. Faktanya mereka tidak selalu marah, tapi hanya lapar,” jelas Dietha.

Kampanye ini baru difokuskan pada platform digital. Namun aktivasi offline akan disiapkan mulai tahun depan.

Editor: Sigit Kurniawan

 

 

Related