Kreator Kini Bisa Monetisasi Konten LinkedIn lewat Fitur BrandLink

marketeers article
BradLink (Foto: via Social Media Today)

LinkedIn, platform profesional yang dikenal sebagai tempat berbagi informasi kerja dan jejaring bisnis, kini mulai membuka peluang baru bagi kreator untuk mendapatkan penghasilan. Langkah ini ditandai dengan peluncuran fitur terbaru bernama BrandLink.

Social Media Today melaporkan bahwa BrandLink merupakan pengembangan dari Wire. Sebelumnya, ini adalah program yang awalnya hanya mengizinkan merek untuk menempatkan iklan video di awal konten dari media terpercaya seperti Bloomberg, Forbes, dan The Wall Street Journal.

Namun, kini LinkedIn memperluas jangkauan program tersebut dengan menyertakan konten dari para influencer dan kreator ternama. Melalui BrandLink, video-video dari kreator terpilih bisa disisipkan iklan pre-roll dari brand mitra.

BACA JUGA: Pengguna Instagram di Indonesia Kini Bisa Chat dengan Karakter AI

Fitur BrandLink memungkinkan kreator untuk memonetisasi konten video mereka di platform tersebut. Artinya, kreator akan mendapat bagian dari pendapatan iklan tersebut. Sayangnya, monetisasi ini masih terbatas pada kreator dan merek tertentu.

Beberapa nama kreator yang sudah tergabung, di antaranya Steven Bartlett, Allie K. Miller, Gary Vaynerchuk, dan Rebecca Minkoff. Kreator yang terpilih akan menerima komisi dari pendapatan iklan, namun belum diketahui besarannya.

Meski masih terbatas, fitur ini menjadi sinyal kuat bahwa LinkedIn mulai serius mengembangkan ekosistem kreator di platformnya. Terlebih lagi, konsumsi video di LinkedIn terus menunjukkan tren positif.

BACA JUGA: ChatGPT Bisa Rekomendasikan Produk untuk Permudah Belanja Online

Data internal menunjukkan bahwa waktu tonton video meningkat 36% dalam setahun terakhir, dan video menghasilkan keterlibatan 1,4 kali lebih tinggi dibanding jenis konten lainnya. Dari sisi performa iklan, BrandLink juga menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Pengiklan yang menggunakan fitur tersebut mencatat rata-rata peningkatan 130% dalam tingkat penyelesaian video dan 23% lebih tinggi dalam jumlah penayangan. Bahkan, pengguna yang menonton iklan BrandLink memiliki peluang hingga 18% lebih besar untuk jadi calon pelanggan.

Sayangnya, fitur BrandLink dari LinkedIn belum tersedia secara resmi di Indonesia. Program ini masih dalam tahap awal dan terbatas pada kreator serta merek yang dipilih secara selektif, terutama di pasar utama seperti Amerika Serikat dan Eropa.

Belum ada pengumuman resmi mengenai ketersediaannya di Tanah Air. Jadi, mari nantikan perkembangan selanjutnya!

Editor: Bernadinus Adi Pramudita

Related

award
SPSAwArDS