Kuartal Akhir 2023, Nvidia Kantongi Pendapatan US$ 22,10 Miliar

marketeers article
Nvidia. (Sumber: 123rf)

Nvidia mengantongi pendapatan sebesar US$ 22,10 miliar pada kuartal IV 2023. Realisasi itu di atas ekspektasi LSEG yang ditaksir hanya US$ 20,62 miliar. 

Dilansir dari Reuters, Kamis (22/2/2024), laba per saham perusahaan dalam periode itu US$ 5,16 lebih tinggi dari yang diharapkan US$ 4,64. Saham perusahaan teknologi itu melonjak 10% setelah bel penutupan perdagangan, Rabu (21/2/2024), waktu setempat. 

Nvidia memproyeksikan bisa membukukan penjualan sebesar US$ 24 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Analis yang disurvei LSEG menargetkan US$ 22,17 miliar untuk penjualan.

BACA JUGA: Lewat Platform Drive, NVIDIA Eksplorasi Pasar EV

Nvidia telah menjadi pihak yang paling diuntungkan dari obsesi industri teknologi baru-baru ini dengan model kecerdasan buatan (AI) besar, yang dikembangkan pada prosesor grafis mahal perusahaan untuk server. Jensen Huang, CEO Nvidia menanggapi kekhawatiran investor bahwa perusahaan mungkin tidak dapat menjaga pertumbuhan atau tingkat penjualan ini sepanjang tahun.

“Secara fundamental, kondisinya sangat bagus untuk pertumbuhan berkelanjutan pada tahun 2025 dan seterusnya,” kata Huang kepada analis.

Dia mengatakan permintaan GPU perusahaan akan tetap tinggi karena AI generatif dan pergeseran industri secara luas dari pemroses pusat ke akselerator yang dibuat oleh Nvidia. Nvidia melaporkan laba bersih sebesar US$ 12,29 miliar selama kuartal terakhir tahun 2023, atau US$ 4,93 per saham, naik 769% dibandingkan tahun lalu.

BACA JUGA: Tantang Huawei, Nvidia Rilis Chip AI Baru untuk Pasar Cina

Total pendapatan Nvidia naik 265% dibandingkan tahun 2022, berdasarkan penjualan yang kuat untuk chip AI untuk server, terutama chip Hopper, seperti H100. 

“Permintaan yang kuat didorong oleh software perusahaan dan aplikasi internet konsumen, serta berbagai industri, termasuk otomotif, layanan keuangan, dan perawatan kesehatan,” kata perusahaan.

Penjualan tersebut dilaporkan dalam bisnis Data Center perusahaan, yang sekarang menjadi sebagian besar pendapatan Nvidia. Penjualan pusat data naik 409% menjadi US$ 18,40 miliar. Lebih dari setengah penjualan pusat data perusahaan disalurkan ke penyedia cloud besar.

Nvidia mengatakan pendapatan pusat data mereka terpengaruh oleh pembatasan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini terhadap ekspor semikonduktor AI canggih ke Cina.

“Kami memahami apa batasannya, mengonfigurasi produk kami sedemikian rupa sehingga tidak dapat di-hack dengan cara apa pun, dan itu memerlukan waktu sehingga kami mengatur ulang penawaran produk kami ke Cina. Sekarang kami memberikan sampel kepada pelanggan di Cina,” ujar Huang.

Colette Kress, Direktur Keuangan Nvidia memaparkan meskipun perusahaan telah meningkatkan pasokan GPU AI-nya, mereka masih memperkirakan stok masih minim, terutama chip generasi berikutnya, yang disebut B100.

“Kami senang bahwa pasokan produk arsitektur Hopper meningkat. Permintaan untuk Hopper tetap sangat tinggi. Kami dapat mengharapkan produk generasi berikutnya kami akan menghadapi keterbatasan pasokan karena permintaan jauh melampaui pasokan,” kata Kress.

Bisnis gaming perusahaan, yang mencakup kartu grafis untuk laptop dan PC, hanya naik 56% tahun ke tahun menjadi US$ 2,87 miliar. Kartu grafis untuk gaming dulunya menjadi bisnis utama Nvidia sebelum chip AI-nya mulai terbangun dan beberapa kartu grafis perusahaan dapat digunakan untuk AI.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related