Kuartal I 2017, Laba Bersih Bisnis Otomotif Grup Astra Naik 45%

marketeers article

Hingga kuartal I 2017 ini, bisnis otomotif Grup Astra mencatatkan kinerja yang bagus.  Laba bersih dari bisnis otomotif grup ini meningkat 45% menjadi Rp 2,3 triliun. Kenaikan ini lantaran kesuksesan model-model baru yang meluncur sejak tahun lalu dan berlanjut hingga sekarang. Di sisi lain, permintaan masyarakat cukup tinggi di kuartal pertama ini.

Secara nasional, di tiga bulan pertama ini, penjualan mobil berhasil meningkat 6%. Di kuartal pertama ini penjualan mobil nasional mencapai 282.596 unit, sedangkan di periode yang sama tahun lalu ada di angka 267.302 unit.

Penjualan mobil Astra meningkat sebesar 27%. Meningkat dari 126.880 unit di kuartal pertama tahun lalu,  menjadi 160.693 unit di periode yang sama tahun ini. Naiknya penjualan ini membuat peningkatan pangsa pasar dari 48% menjadi 57%. Selama periode ini, Astra Grup telah meluncurkan satu model baru dan dua model revamped.  

.Sedangkan di pasar motor, Grup Astra belum menunjukkan pertumbuhan penjualan. Hal ini seiiring dengan penurunan yang terjadi secara nasional. Penjualan motor nasional di periode ini menurun 7%, menjadi di kisaran 1,4 juta unit.

Penjualan sepeda motor dari PT Astra Honda Motor (AHM) mengalami penurunan sebesar 2% menjadi 1,1 juta unit. Meski begitu, pangsa pasar AHM meningkat dari 72% menjadi 77%. Selama periode ini AHM telah meluncurkan empat model baru dan enam model revamped.

Peningkatan laba bersih bisnis otomotif Grup Astra juga didukung prestasi bagus dari bisnis spare part. Astra Otoparts, bisnis komponen Grup, mencatat peningkatan laba bersih sebesar 83% menjadi Rp 148 miliar. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan dari bisnis pasar pabrikan otomotif (OEM/ original equipment manufacturer) dan bisnis aftermarket serta peningkatan kontribusi dari perusahaan patungan dan entitas asosiasi.

“Sebagian besar bisnis Grup Astra memiliki kinerja yang baik pada kuartal pertama tahun 2017. Ke depan, Grup Astra berharap mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan, didukung oleh harga komoditas yang lebih tinggi, walaupun bisnis otomotif diperkirakan menghadapi persaingan harga yang lebih kompetitif,” jelas Prijono Sugiarto Presiden Direktur PT Astra International Tbk.

    Related