Kuartal I 2022, Garuda Indonesia Tekan Kerugian hingga 42%

marketeers article
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia, sumber gambar: 123rf

Maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melaporkan pada kuartal I tahun 2022 berhasil menekan kerugian hingga 42% dengan mengoptimalkan cost structure dan restrukturisasi kinerja. Perusahaan mencatatkan penurunan realisasi rugi hingga US$ 224,14 juta dibandingkan kuartal I tahun 2021 sebesar US$ 385,36 juta.

Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia mengatakan penurunan beban usaha tersebut terimplementasikan pada sejumlah lini beban seperti biaya operasional penerbangan, pemeliharaan-perbaikan, umum-administrasi, beban bandara, pelayanan penumpang, operasional hotel, transportasi dan jaringan. Pada kuartal I tahun 2022 tersebut, Garuda Indonesia juga mencatatkan konsistensi pendapatan usaha yang berada di kisaran US$ 350 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Capaian tersebut berhasil diraih dengan adanya penurunan beban usaha perusahaan di awal tahun 2022 ini yang tercatat US$ 526,34 juta pada kuartal pertama di awal tahun ini, di mana pembukuan beban usaha tersebut lebih rendah 25% dari catatan beban usaha tahun lalu sebesar US$ 702,17 juta,” kata Irfan melalui keterangannya, Rabu (3/8/2022).

Menurutnya, raihan pendapatan usaha tersebut berasal dari segmen penerbangan berjadwal yang menjadi kontribusi terbesar dengan total mencapai US$ 270,57 juta. Kemudian, disusul dengan penerbangan tidak berjadwal dan lainnya masing-masing sebesar US$ 24,07 juta dan US$ 55,50 juta.

“Makin terkendalinya pandemi dan yang juga berkontribusi pada peningkatan mobilisasi masyarakat serta pembukaan penerbangan antarnegara tentunya menjadi sinyal positif untuk mengakselerasikan langkah pemulihan kinerja yang terus dioptimalkan oleh perusahaan,” ujarnya.

Irfan optimistis ke depan kinerja bisnis perusahaan pelat merah itu akan terus membaik. Dengan begitu, proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan intensifikasi rencana strategis perusahaan akan mempercepat pemulihan kinerja.

“Kami meyakini dengan strategi dan business plan yang terus didiskusikan secara intensif, mempertimbangkan kondisi aktivitas perjalanan masyarakat khususnya melalui transportasi udara yang semakin menunjukkan tren positif, serta beban kewajiban Perusahaan yang turun signifikan melalui proses PKPU ini diharapkan dapat mendorong akselerasi pemulihan kinerja Perusahaan sekaligus mewujudkan maskapai Garuda Indonesia sebagai bisnis yang simple dan profitable,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related