Kuartal I Tahun 2020, Laba Konsolidasi BCA Naik 8,6%

marketeers article

Kondisi perekonomian Indonesia yang kacau balau akibat dilanda pandemi mengakibatkan ketidakpastian di berbagai sektor industri. Tidak terkecuali sektor perbankan. Banyak hal yang mempengaruhi, mulai dari tingkah laku pengelolaan uang yang berubah hingga melemahnya status perekonomian yang dialami masyarakat.

Di tengah kondisi demikian, PT Bank Central Asia Tbk. mengumumkan laporan keuangan yang meningkat positif. Pada Rabu (27/05/2020), BCA mengumumkan, perusahaannya berhasil mencatat laba bersih konsolidasi pada Kuartal I tahun 2020 sebesar Rp 6,6 triliun, meningkat 8,6% dari periode yang sama pada tahun 2019. BCA juga mencatat pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 17,3% YoY menjadi Rp 19,6 triliun. Angka-angka ini menunjukkan peningkatan yang siginifikan.

“Posisi permodalan BCA solid dengan likuiditas yang sehat. Kami juga mencatat pertumbuhan kredit yang positif selama periode ini, terutama didukung oleh segmen korporasi. Hal ini menjadi catatan yang baik dibandingkan dengan pertumbuhan QoQ negatif yang terjadi pada bulan Maret 2019,” jelas Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA.

Hal ini dibuktikan dengan portofolio kredit bank yang tumbuh 12,3% YoY menjadi Rp 612,2 triliun per Maret 2020. Kredit korporasi meningkat hingga 25,4% YoY di angka Rp 260,4 triliun, kredit komersial dan UKM naik 5,0% YoY, dan kredit konsumer yang tumbuh moderat di angka 3,0% YoY disebabkan oleh perlambatan pembelian rumah dan otomotif di tengah pandemi.

Selain itu, BCA juga melaporkan pembiayaan Syariahnya naik 19,8% YoY menjadi Rp 5,7 triliun. Hal ini memperkuat tren perbankan syariah yang sedang marak di Indonesia.

Jahja menegaskan, catatan positif ini tentu dipengaruhi oleh strategi BCA dalam menghadapi kondisi keuangan di tengah pandemi. Sepanjang periode ini, BCA memproses restrukturisasi kredit dari Rp 65 triliun hingga Rp 82,6 triliun per Mei 2020. BCA memperkirakan hingga beberapa bulan ke depan, akan terjadi peningkatan jumlah restrukturisasi kredit hingga 20-30% dati total kredit yang berasal dari 250-300 ribu debitur.

“Di tengah kondisi ini, kami juga mendukung ketentuan physical distancing melalui kampanye #BankingFromHome yang memanfaatkan layanan daring untuk melayani konsumen. Strategi ini berhasil dengan adanya peningkatan transaksi mobile dan internet banking yang dapat diasumsikan bahwa nasabah kami masih menaruh kepercayaan dengan layanan transaksi perbankan BCA,” klaim Jahja.

Dalam layanan perbankan dari rumah, BCA meningkatkan limit transfer internet banking individu melalui aplikasi KlikBCA hingga Rp 250 juta per hari. Sementara itu, BCA juga memaksimalkan penggunaan BCA Mobile untk aktivitas finansial nasabahnya dan fasilitas Halo BCA yang memberikan asuransi pelayanan 24 jam.

Editor: Sigit Kurniawan

Related