Kuartal III 2022, PermataBank Bukukan Laba Bersih Rp 2,2 Triliun

marketeers article
Sumber: 123RF

PT Bank Permata Tbk atau PermataBank membukukan kinerja yang solid sampai dengan kuartal III 2022. Bank ini berhasil mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2,2 triliun, atau tumbuh sebesar 170% yoy. 

Pertumbuhan ini dikontribusikan oleh pendapatan operasional sebesar Rp 8,5 triliun atau tumbuh 14,4% yoy, dan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 12,1% yoy. Kinerja ini merupakan hasil dari penerapan strategi bisnis bank secara prudent, konsisten, dan berkesinambungan. 

BACA JUGA: Ekspansi, PermataBank Bawa Konsep Baru

Meliza M Rusli, Direktur Utama PermataBank mengungkap kinerja ini tidak lepas dari kontribusi bersama dalam menerapkan strategi perusahaan, menjaga pertumbuhan dan profitabilitas berkelanjutan melalui pertumbuhan kredit sehat serta manajemen risiko, dan prinsip kehati-hatian serta governance yang baik.

“Kami telah berupaya untuk menunjukkan komitmen kami sebagai mitra terpercaya nasabah dan menjadi universal bank selama 20 tahun perjalanan kami melayani nasabah. Kami berkomitmen untuk terus menyediakan produk dan layanan untuk berbagai segmen dan semua generasi. Kami akan terus perkuat semua ini kedepannya,” kata Meliza.

BACA JUGA: Kebutuhan Meningkat, Harga Rumah Naik 20% per Tahun

Sejauh ini, PermataBank tetap menerapkan manajemen biaya operasional secara optimal dan melanjutkan perbaikan kualitas aset tercermin dalam perbaikan rasio beban operasional, dibandingkan pendapatan operasional pada kuartal II 2022 yang menjadi sebesar 73,4%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 88,3%. Selain itu, bank juga berhasil menurunkan rasio CIR menjadi 53,1%, setelah sebelumnya pada Desember 2021 berada di angka 54,9%.

Penyaluran kredit PermataBank kepada masyarakat tumbuh 9,2% yoy, menjadi masing-masing sebesar 9,2% dan 19,1%. Rasio RIM bank juga mengalami perbaikan menjadi 83%, dari sebelumnya 69% pada akhir tahun 2021.

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah sedikit menurun, yaitu 1,2% yoy. Namun demikian, ini merupakan strategi PermataBank untuk menurunkan dana mahal deposito dan terus fokus pada pertumbuhan Giro dan Tabungan (CASA) yang merupakan sumber dana murah dan stabil.

Lalu, rasio permodalan bank, yaitu CAR dan CET-1 masing-masing sebesar 33,2% dan 25,1%. Hal ini merupakan key enabler bagi bank untuk mempercepat pertumbuhan bisnis, baik secara organik maupun anorganik.

Sebagai bagian dari Bangkok Bank Group, PermataBank terus memperluas ekosistem partner bank guna memperluas segmen dan memperdalam hubungan dengan pelanggan. Melalui jaringan internasional, keahlian, serta skala pemegang saham, bank juga terus membangun sinergi dengan Bangkok Bank melalui keahlian dan dukungan mereka di perbankan korporasi, serta inisiatif lintas negara.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related