Huawei mengumumkan laporan kinerja bisnis hingga kuartal III tahun 2020. Selama periode ini, Huawei sukses mencatatkan pendapatan sebesar US$ 100,3 miliar.
Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan 9,9% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Laba bersih perusahaan pada periode ini pun mencapai 8,0% sesuai dengan harapan Huawei.
Hal ini menunjukkan perkembangan positif di tengah situasi saat ini yang membuat Huawei menghadapi tekanan rantai pasokan global dan tantangan operasional. Kendati demikian, Huawei terus berusaha mencari solusi untuk bertahan dan terus maju untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pemasok.
Ke depannya, Huawei menegaskan rencana untuk memanfaatkan keunggulan di dalam teknologi informatika dan komunikasi seperti artificial intelligence (AI), cloud, 5G, dan komputasi. Tujuannya adalah membantu perusahaan-perusahaan mengembangkan bisnis dan membantu pemerintah mendorong pertumbuhan industri.
“Seiring dengan diluncurkannya jaringan 5G dalam skala global, teknologi lainnya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan peluang-peluang yang belum pernah ada sebelumnya,” ujar Vice President Huawei Asia Pasifik Jay Chen pada acara tahunan Huawei Connect.
Di Indonesia sendiri, Huawei terus menunjukkan dukungannya untuk mencapai tujuan ekonomi kreatif dan digital pada tahun 2035. Salah satunya dengan kolaborasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk transfer pengetahuan, teknologi, serta pengembangan ekosistem digital.
Tidak hanya berbagi pengalaman global yang dimiliki Huawei sebagai salah satu perusahaan teknologi besar dunia, Huawei juga akan terlibat dalam pegembangan kompetensi SDM. Beberapa bidang yang diperlukan pengembangannya yaitu AI, cloud, dan 5G.
Editor: Ramadhan Triwijanarko