Kuartal III Tahun 2021, Industri Ritel Diprediksi Hanya Tumbuh 3,5%

marketeers article

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memperkirakan pada kuartal III tahun 2021 pertumbuhan industri hanya mencapai angka 2% hingga 3,5%. Hal ini disebabkan oleh merebaknya pandemi COVID-19 yang masih berdampak pada lemahnya ekonomi nasional.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengungkapkan, perkiraan itu dengan asumsi jika pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 3,51% di kuartal III. Pertumbuhan industri ritel akan semakin baik apabila tingkat vaksinasinya dapat menyentuh 80% terhadap total populasi penduduk sehingga terjadi kekebalan massal atau herd immunity.

“Di ritel kita bisa tumbuh hingga 3,5% lebih baik dari kuartal III-2021 tentu ini peran bersama kita jaga protokol kesehatan. Kaitannya proyeksi 2022 sama seperti sektor lain sangat tergantung dengan penanggunlang COVID-19,” ujar Roy dalam dialog daring, dikutip, Kamis (23/12/2021).

Roy mengaku optimistis pertumbuhan tersebut dapat tercapai meskipun saat ini Indonesia dan negara lainnya masih menghadapi pandemi COVID-19. Bahkan, ancaman baru dengan muncul varian Omicron. Namun, kondisi ritel saat ini sudah membaik dibuktikan dengan adanya peningkatan dari kuartal sebelumnya.

Dia berharap bakal terjadi peningkatan vaksinasi hingga 80% baik dosis pertama maupun kedua agar bisa mendorong sektor tersebut pulih di 2022. Optimisme pemulihan sektor ritel, kata Roy, juga didorong momen Hari Raya Idul Fitri 2022.

Ritel bakal pulih ketika pandemi sudah menjadi endemi. Hal tersebut juga harus didukung dengan peningkatan vaksinasi bagi seluruh masyarakat.

“Kita harap ini tentunya dapat terealisir sehingga paruh waktu kedua 2022 ritel bisa recovery. Ini bersamaan tentunya dengan bulan suci Ramadan atau Idulfitri sampai kepada akhir 2022 sudah recovery,” pungkasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related