Kunci Dasar Menangkap Kembali Kepercayaan Turis dan Investor Pariwisata

marketeers article
Amazing journey. Cheerful optimistic tourist standing with a big backpack and smiling while being in London

Industri pariwisata menjadi sektor yang tidak bisa mengelak dari dampak yang diberikan oleh pandemi COVID-19. Bahkan, industri ini menjadi yang paling terdampak. Tidak sedikit pula pelaku bisnis di dalam ekosistem pariwisata yang terpaksa gulung tikar. Menanggapi isu tersebut, MarkPlus Tourism kembali menggelar kembali The 2nd Planet Tourism Indonesia 2021, “Beyond Recovery, Toward Sustainability”.

“Pandemi memang memberikan pengaruh besar bagi industri pariwisata dan orang di dalamnya. Orang-orang pun kini berharap kepada era kenormalan baru, termasuk perbaikan infrastruktur dan kapabilitas serta kompetensi dari elemen di dalam industri,” ujar Jacky Mussry, Deputy Chairman MarkPlus, Inc. pada sesi penutupan hari pertama The 2nd Planet Tourism Indonesia 2021 secara virtual, Rabu (22/9/2021).

Untuk itu, semua pihak baik pemerintah dan pelaku industri terus berupaya melahirkan inovasi untuk memberikan stimulus untuk industri ini. Upaya belajar dan benchmarking dari negara lain yang berhasil menghidupkan kembali pariwisata juga dilakukan.

Salah satunya dari Selandia Baru. Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menyampaikan bahwa Selandia Baru cukup berhasil mempromosikan pariwisata mereka kepada wisatawan mancanegera di tengah upaya menjaga menekan penyebaran pandemi.

Menurutnya, ada empat kunci yang bisa kita lakukan untuk menghidupkan kembali kepercayaan stakeholder terhadap industri pariwisata, yakni effective institution, robust data analysis, world-class infrastructure, dan transparency.

Di kunci pertama, institusi dituntut untuk melakukan kegiatan secara efektif dalam memaksimalkan modal kerja. Tentu isu kesehatan menjadi pembatas terhadap berbagai aksi yang dilakukan.

Pendekatan ini bisa berhasil bila didukung dengan data yang terukur dan bisa diimplementasikan. Begitu juga dengan infrastruktur kelas dunia yang mendukung dan menjawab berbagai kegelisahan wisatawan, seperti soal kesehatan dan higienitas.

Di sisi lain, turis hari ini kian demanding. “Kita perlu memetakan investasi ke infrastruktur digital. Customer experience perlu dijawab dengan mendorong orientasi digital agar ekosistem tourism kian kuat. Tentu, sumber daya manusia (SDM) menjadi elemen utama dari keberhasilan pariwisata di belahan dunia mana pun,” tambah Jacky.

Terakhir, soal transparansi. Pendekatan ini berlaku bukan hanya untuk wisatawan tetapi juga untuk menarik investor ke dalam industri ini. “Ini menjadi kunci sukses Selandia Baru dalam menangkap investor asing di industri pariwisatanya. Begitu juga yang dilakukan oleh para pelaku industri hotel. Tidak mungkin, investor mau berjudi tanpa melihat transparansi dari investasinya,” ujar Tantowi.

Selanjutnya, semua kunci ini dikemas dengan sikap dan pendekatan yang lincah dan ulet dari seluruh pihak. “Memahami pasar saja tidak cukup, kita harus berani meramal dan menavigasi para turis. Kolaborasi dan co-creation berbasis teknologi pun kian esensial untuk mendukung kreativitas dan inovasi perusahaan,” tutup Jacky.

Related