Kurangi Impor, Bahlil Bakal Olah Minyak Mentah di Kilang Dalam Negeri

marketeers article
Kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah. Sumber gambar: Humas Pertamina

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya meningkatkan kemandirian energi nasional dan mengurangi ketergantunag impor. Upaya ini dilakukan dengan menahan ekspor minyak mentah (crude oil) agar semaksimal mungkin dimanfaatkan oleh kilang minyak dalam negeri.

Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM menjelaskan dengan cara seperti itu bisa meningkatkan produksi bahan bakar minyak (BBM) nasional. Dia bilang pemerintah akan mengalihkan seluruh minyak mentah bagian negara yang sebelumnya direncanakan untuk diekspor agar diproses di kilang dalam negeri.

BACA JUGA: Kilang Pertamina Internasional Salurkan Perdana BBM Biosolar B40

Selain itu, minyak mentah bagian kontraktor yang tidak sesuai spesifikasi juga diminta untuk diolah dan dicampur sehingga memenuhi standar yang diperlukan untuk konsumsi kilang domestik. Kebijakan ini menjadi langkah penting dalam mempercepat tercapainya tujuan swasembada energi.

“Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, kami telah meminta kilang-kilang dalam negeri untuk memanfaatkan semua crude, termasuk yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi spesifikasi. Sehingga ekspor crude semakin menurun,” kata Bahlil melalui keterangan resmi, Selasa (28/1/2025).

BACA JUGA: Pertamina Jadi Produsen SAF dari Minyak Jelantah Pertama di ASEAN

Pemerintah sendiri terus meningkatkan kapasitas dan fleksibilitas teknologi kilang dalam negeri. Kilang-kilang utama, seperti Balikpapan, Cilacap, dan Dumai kini mampu mengolah minyak mentah dengan spesifikasi beragam, termasuk jenis minyak mentah yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi standar.

Tidak hanya itu, pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan kilang baru, seperti Kilang Tuban dan Balongan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan dalam beberapa tahun ke depan. Di sisi lain, Bahlil memperkirakan ekspor minyak mentah tahun ini sekitar 28 juta barel.

Kemudian, sebanyak 12-13 juta barel ditargetkan dapat dioptimalkan untuk menambah pasokan kilang minyak dalam negeri. Untuk itu, Kementerian ESDM meminta Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), maupun PT Pertamina (Persero) untuk mengimplementasikan hal tersebut.

“Kami dorong SKK Migas, KKKS, dan Pertamina agar minyak mentah domestik memberikan nilai tambah dalam negeri sehingga turut mengurangi impor,” katanya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS