Kurangi Pengangguran, Google Salurkan Rp 28,7 Miliar untuk Pelatihan IT

marketeers article
Mountain View, Ca/USA May 7, 2017: Googleplex Google Headquarters office buildings

Perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), Google melalui yayasan filantropi Google.org menyalurkan dana hibah sebesar US$ 2 juta atau setara Rp 28,7 miliar (kurs Rp 14.350 per US$) untuk memberantas pengangguran di Indonesia. Caranya, dengan memberikan pelatihan teknisi sistem informasi dan teknologi (IT) melalui Inco Academy.

Head of Brand Marketing Google Indonesia Muriel Makarim mengatakan, pandemi COVID-19 meningkatkan jumlah pengangguran menjadi alasan perusahaannya memberikan bantuan pelatihan. Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), itu tercermin pada kelompok usia 20 hingga 24 tahun pada Februari 2021 telah mencapai 17%. Hal menunjukan ada peningkatan 3% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kemudian untuk usia 20 hingga 29 tahun jika terjadi peningkatan 2% tahun ini menjadi 9%.

“Angka tersebut jadi cukup besar. Hal ini mendorong kami menghadikran program global dari Google Career Certificates,” ujar Muriel dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (2/12/2021).

Menurutnya, dana tersebut bakal diwujudkan dalam bentuk beasiswa kursus daring yang diberikan kepada mitra Google, Inco Academy. Nantinya, Inco akan membantu melatih 10.000 orang Indonesia melalui program Google IT Support Certificate di platform pembelajaran online Coursera.

Google.org juga akan membantu memberikan fasilitas sukarela dari karyawan Google dan menyediakan donasi non-finansial untuk membantu para peserta program saat menjalani kursus daring. Dengan Google IT Support Certificate dapat membantu masyarakat Indonesia mendapatkan kemampuan yang diperlukan untuk memulai karier sebagai system analyst, database administrator, network engineer, IT specialist, atau teknisi help desk.

“Kami berharap akses ke kredensial karier tersebut dapat mempermudah anak muda. Hal ini juga diharapkan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi seiring dengan perekonomian yang beranjak pulih,” ujarnya.

Tak hanya bantuan pelatihan, Google turut memberikan perhatian kepada pelaku pengusaha kecil dengan memberikan bantuan modal. Dengan menjalin kerja sama dengan Kiva, Google memberikan informasi terbaru tentang Small Business Resilience Fund yang diluncurkan pada 2020. Termasuk juga memberikan US$ 10 juta atau setara Rp 143,5 miliar untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM).

Pada tahap pertama, bantuan modal sejumlah US$3,5 juta akan diberikan kepada partner keuangan mikro, Komida. Managing Director dan Founder Komida Slamet Riyadi membeberkan, perusahannya merupakan kooperasi dengan 324 cabang di 13 provinsi ini memiliki spesialisasi dalam pemberian pinjaman hingga Rp 20 juta  kepada perempuan prasejahtera di kawasan pedesaan yang ingin memulai usaha sendiri.

“Sejak tahun 2004, Komida telah melayani 810.000 anggota perempuan dari keluarga berpendapatan rendah. Visi kami adalah menjadi kooperasi keuangan mikro utama yang memberikan bantuan finansial dan nonfinansial kepada perempuan berpendapatan rendah untuk membantu mereka dengan cepat membangun penghasilan rumah tangga yang lebih baik, sehingga akan meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak-anak mereka,” ujarnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related