Labuhan Bajo Akan Dijadikan Destinasi Ekowisata Kelas Premium

marketeers article
The stunning view of Padar Island in Indonesia, not far from Komodo Island. Pic was taken in June 2017

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa menjadi destinasi ekowisata yang berkelas atau destinasi pariwisata premium.

Arief Yahya saat membuka Kejuaraan Tinju Internasional Piala Presiden ke-23, pada Senin (22/7) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, mengatakan potensi pariwisata di Labuan Bajo sangat besar.

“Presiden berharap Labuan Bajo bisa menjadi destinasi pariwisata utama kelas dunia. Ini artinya 3A juga harus berkelas dunia. Dari atraksi Labuan Bajo terpilih sebagai Top 3 Best Snorkeling Places in The World dari CNN,” katanya.

Untuk aksesibilitas, kata Menpar, Bandara Komodo diharapkan dapat meningkat statusnya menjadi bandara internasional. Sementara, untuk amenitas, Labuan Bajo dapat secepatnya memiliki Integrated Tourism Masterplan.

“Labuan Bajo memang diarahkan untuk menjadi destinasi ekowisata yang berkelas. Artinya wisatawan yang berkunjung adalah wisatawan dengan tingkat belanja yang berkualitas atau tinggi,” lanjut Menpar.

Untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata premium, sejumlah hal terkait 3A (atraksi, aksesibilitas, dan amenitas) memang terus ditingkatkan.

Untuk atraksi misalnya telah dilakukan penataan wisata alam Taman Nasional Komodo, penataan Daya Tarik Wisata Budaya di Desa Liang Ndara, dan penataan Kawasan Batu Cermin.

Sementara terkait aksesibilitas telah dilakukan pengembangan dan peningkatan status Bandara Komodo menjadi Bandara Internasional, pembangunan Kawasan Marina Wisata dan Kawasan Pelabuhan Labuan Bajo, dan pembangunan Jalan Strategis Nasional Lintas Utara Flores (Labuan Bajo-Bari-Reo) serta Lintas Selatan (Labuan Bajo-Warloka-Wae Rebo).

Sementara itu dari segi amenitas, dilakukan pembangunan homestay di Desa Liang Ndara tempat lokasi pembangunan homepod, pembuatan desain dan rencana pembangunan toko suvenir di Puncak Waringin, pembangunan Research & Tourism Center, dan pembentukan Emergency Response Team.

Di sisi lain dilakukan pula pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Tempat Pengolahan Sampah – Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) juga penambahan Armada Pengangkut Sampah, serta Gerakan Peduli Sampah, lalu pengusulan KEK Pariwisata Tana Naga dan Tana Mori di Manggarai Barat.

    Related