Lagi Viral, Ini Bahaya Emosi dan Stres bagi Ibu Hamil

marketeers article
Ilustrasi ibu hamil marah dan stres (Foto: 123rf)

Media sosial tengah dihebohkan dengan video yang menarasikan seorang ibu hamil meluapkan emosi kepada penumpang KRL lain. Sebabnya, wanita itu merasa tidak senang difoto diam-diam dan dicemooh hanya karena mengenakan pakaian terbuka.

Maksudmu apa, orang hamil lu ketawain? Gua lagi hamil mau pake baju gini,” ujarnya sambil menangis dalam video yang diunggah akun TikTok @rismasf10.

Setelah kejadian itu viral, yang bersangkutan pun menghubungi si pengunggah dan menjelaskan kronologinya. Mulanya, ibu hamil tersebut tengah duduk di kursi prioritas. Ia melihat ponsel milik penumpang di sebelahnya, lantas mendapati kalau orang yang duduk di depannya memotret dirinya dan membagikan foto itu ke grup WhatsApp.

Emosi langsung meluap-luap di benak si ibu. Ia tidak terima dicemooh lantaran mengenakan pakaian terbuka saat tengah mengandung. Sontak, ia pun mengonfrontasi kedua penumpang tersebut dengan nada tinggi sembari menangis.

BACA JUGA: Sarwendah dan Betrand Peto Jadi Sorotan, Pertanda Oedipus Complex?

Saat emosinya sedang meledak, ia mengaku perutnya terasa keram. Jadi, tangisan yang keluar dari matanya bukan sekadar karena emosi, melainkan juga menahan rasa sakit.

Tak berselang lama setelah turun dari KRL, si ibu mengalami pendarahan dan keguguran. Mirisnya lagi, ternyata wanita tersebut sudah menunggu kehamilan itu selama dua tahun. Nahas, bayi yang diidam-idamkannya ini kembali berpulang ke pangkuan Tuhan sebelum terlahir ke dunia.

Emosi yang Meluap Bisa Memicu Beragam Gangguan

Terlepas dari kejadian memilukan yang dialami wanita tersebut, seorang ibu hamil memang rentan marah-marah. Alodokter menyebut sebuah studi bahkan membuktikan ibu hamil yang sering marah berpotensi mengalami depresi. 

Akibatnya, janin pada ibu hamil menjadi aktif berlebihan dan mengalami keterlambatan pertumbuhan. Ini terjadi karena ketika sedang marah, tubuh si ibu akan dipenuhi hormon kortisol dan adrenalin yang menekan hormon dopamin dan serotonin. 

Hal tersebut juga dialami oleh bayi di dalam kandungan. Akibatnya, bayi yang lahir dari seorang ibu yang sering marah lebih berisiko mengalami gangguan pola tidur, orientasi, kematangan motorik, dan belum lagi bisa mengalami depresi.

BACA JUGA: Yoo Ah In Didakwa Konsumsi Ganja, Apa Bahayanya untuk Kesehatan?

Pada beberapa kasus, emosi dan stres bisa menyebabkan keguguran. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa para wanita yang kerap mengalami stres selama kehamilan, terutama stres yang tidak terkontrol, memiliki peningkatan risiko untuk mengalami keguguran hingga mencapai sekitar 42%.

Ada pula teori yang menyebutkan bahwa stres berlebihan selama hamil bisa memicu terjadinya kelainan genetik atau masalah pada kromosom janin, yang kemudian dapat menyebabkan janin mengalami penyakit bawaan lahir atau bahkan meninggal.

Mengingat emosi dan stres sangat berbahaya bagi ibu hamil, usahakan untuk mengendalikan perasaan tersebut. Salah satu caranya, mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang dapat meningkatkan kadar hormon pengatur suasana hati dan mengurangi stres.

Jika perasaan tersebut tak kunjung hilang, tidak ada salahnya mengonsultasikan dengan ahli. Semoga bermanfaat!

Editor: Ranto Rajagukguk

Related