Lampaui Target, Produksi Biodiesel RI Capai 13,15 Juta KL

marketeers article
Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM. Sumber gambar: pers rilis.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Indonesia memproduksi biodiesel sebanyak 13,15 juta kiloliter (KL) sepanjang tahun 2024. Capaian tersebut melebihi target produksi sebesar 11,3 juta KL dengan persentase 116,4%.

Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM menjelaskan pemanfaatan bahan bakar berbasis energi bersih melalui biodiesel terus digenjot. Tujuannya untuk mewujudkan swasembada energi.

“Dari angka tersebut terjadi penghematan devisa sebesar US$ 9,33 miliar atau Rp 147,5 triliun dan menyerap tenaga kerja lebih dari 14 ribu orang (off-farm) dan 1,95 juta orang (on-farm),” kata Bahlil melalui keterangan resmi, Rabu (5/2/2025).

BACA JUGA: Program Biodiesel RI Hemat Devisa Rp 123,1 Triliun pada 2023

Pada tahun 2025, kata Bahlil, program mandatori biodiesel ditingkatkan menjadi B40, diproyeksikan penghematan devisa sebesar Rp 147,5 triliun. Selain itu, bisa mengurangi emisi mencapai 41,46 juta ton karbon dioksida CO2 ekuivalen, penurunan impor solar menjadi 4,6 juta KL, dan terjadi peningkatan nilai tambah crude palm oil (CPO) menjadi biodiesel sebesar Rp 20,98 triliun.

Secara terperinci, program biodiesel terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2017 sebesar 3,42 juta KL, sekarang sudah menjadi 13,15 juta KL yang merupakan program B35.

BACA JUGA: Gencar Transisi Energi, 146 Kapal Pertamina Gunakan Biodiesel

Pada tahun 2023 produksi mencapai 12,2 juta KL sekarang menjadi 13,15 juta KL. Kemudian, untuk program B40 pada tahun 2025, pemerintah mencanangkan target produksi sebesar 15,6 juta KL biodiesel.

“Ini menjadi bagian terpenting, karena nanti 2026 kita dorong ke B50, maka Insya Allah kita tidak lagi mengimpor solar, ini bagian dari mendorong kedaulatan energi,” tutur Bahlil.

Di sisi lain, Bahlil menuturkan, sepanjang tahun 2024 realisasi penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sektor energi sebesar 147,61 juta ton CO2. Raihan tersebut melebihi target 142 juta ton CO2 yang ditetapkan. Angka penurunan emisi GRK tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan angka tahun 2024 yang sebesar 127,67 juta ton CO2.

“Ini untuk menuju Net Zero Emission (NZE) sampai tahun 2060, jadi sebenarnya kita sudah ada track. Jadi setiap tahun kita sudah mempunyai target berapa yang akan diturunkan,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS