Bank DBS Indonesia menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan perbankan yang berkualitas bagi nasabah korporasi dengan menghadirkan beragam solusi. Tak hanya untuk membantu rencana ekspansi nasabah, namun juga dalam mendukung program pemerintah yang sedang fokus pada pembangunan infrastruktur dan teknologi finansial.
Hal ini tercermin pada tahun 2021, DBS Group telah membantu mengelola debt fundraising kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dalam bentuk obligasi global (Global Bond). Kunardy Lie, Corporate Banking Director PT Bank DBS Indonesia menyampaikan bahwa Bank DBS Indonesia bertindak sebagai mediator antara DBS Singapura sebagai penerbit obligasi dengan PT SMI.
“Dengan penataan pemulihan ekonomi yang sedang berjalan sekaligus didukung oleh beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan secara strategis dan daya tahan yang baik. Kami ingin fokus untuk menambahkan layanan dan beragam portfolio debt fundraising agar mencakup lebih banyak sektor industri,” ungkapnya pada siaran pers Senin, (06/12/2021).
PT SMI merupakan special mission vehicle (SMV) di bawah koordinasi Kementerian Keuangan yang memiliki instruksi khusus untuk mendukung percepatan pembangunan nasional. Melalui penyediaan fasilitas pinjaman senilai Rp 500 miliar dengan jangka waktu setahun, PT SMI telah menjadi mitra Bank DBS Indonesia sejak Februari 2020.
Fasilitas ini diperpanjang pada tahun berikutnya dengan jumlah kredit yang sama untuk digunakan sebagai modal kerja dan kebutuhan likuiditas jangka pendek. Bank DBS Indonesia berperan menjembatani Bank DBS Singapura sebagai joint lead manager untuk mendukung PT SMI lewat penerbitan global bond sebesar US$ 300 juta.
Edwin Syahruzad, Direktur Utama PT SMI memaparkan harapannya dari sinergi yang telah terjalin mampu memperkuat visi dan misi bersama dalam mengakselerasikan pembangunan infrastruktur di Indonesia dan langkah PT SMI sebagai Development Financial Institution (DFI). Ia menyebutkan, perjanjian kerja sama ini menunjukkan PT SMI memiliki predikat dan reputasi baik sekaligus menjadi institusi yang kredibel di mata internasional.
“Kerja sama ini juga menjadi bukti bahwa sektor pembangunan infrastruktur di Indonesia memiliki resilience. Sehingga, akan terus menjadi sektor yang strategis,” imbuh Edwin.
Editor: Eko Adiwaluyo