Langkah BUMN Penuhi Kebutuhan Infrastruktur Menuju Perbaikan Ekonomi

marketeers article
two engineer on site , Industry 4.0 concept image.Oil refinery at twilight with cyber and physical system icons diagram on industrial factory and infrastructure background.

Listrik merupakan salah satu infrastruktur esensial yang diperhatikan kecukupannya di era digital. Di masa pandemi, PLN memastikan bahwa pihaknya memenuhi distribusi kebutuhan listrik secara menyeluruh di Indonesia. Kini, PLN tercatat sudah meng-cover 99,15% wilayah Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat.

PLN berupaya melihat sektor apa yang terdampak akibat pandemi dalam menentukan potensi untuk mendorong pertumbuhan. Misalnya pertanian yang berada di tengah, yaitu terdampak tapi tidak telalu besar. PLN melihat bahwa sektor ini berpotensi tumbuh pesat seiring kebutuhan pangan yang semakin melokal selama pandemi. Di tengah pertumbuhan ini, PLN mendorong agar sektor ini dapat memanfaatkan listrik dalam operasionalnya untuk meningkatkan hasil tani.

Sektor lain yang difokuskan PLN adalah UKM. PLN berupaya memberikan stimulis untuk kelompok tarif bisnis dan industri 450VA kepada 752 ribu pelanggan. Tujuannya, agar UKM bisa tumbuh atau survive jika usahanya terdampak pandemi.

“Kami juga melalakukan aktivasi saat Hari Kemerdekaan sehingga pelaku usaha tidak menambah biaya untuk menambah daya listrik. Dengan tujuan penambahan daya listrik ini bisa meningkatkan produksi dan operasional usaha,” kata Bob Saril, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) di gelaran MarkPlus Conference 2021, Kamis (10/12/2020).

Pembangunan infratstruktur berdasarkan potensi industri di era pandemi juga dilakukan oleh Len Industri. Namun berbeda dengan PLN, perusahaan energi melakukan pementaan infrstruktur dalam mengatasi kondisi pandemi dengan dua skema, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Dijelaskan oleh Zakky Gamal, Direktur LEN Industri, perusahaanya mengunggulkan pembagunan infrastruktur yang terdampak pandemi seperti komunikasi dan BTS sehingga kebutuhan transformasi digital bisa dipenuhi dengan maksimal.

“Tentu kondisi ini juga mempengaruhi bisnis. Namun, kami percaya bahwa di balik tantangan, ada peluang yang bisa dimanfaatkan. LEN sendiri berupaya untuk mengubah strategi dengan mempercepat digitalisasi internal dan mendorong tetap berjalannya pembangunan infrastruktur,” katanya.

Salah satu yang berani dilakukan oleh LEN adalah keberanian perusahaan ini untuk shifting ke pengadaan emergency ventilator untuk kebutuhan pasien COVID-19. Kini, LEN bisa memproduksi 300-500 unit yang sudah disebar ke rumah sakit –rumah sakit.

“LEN harus terus bergerak di kondisi apapun dengan salah satu caranya adalah berani shifting dan berkolaborasi. Untuk stop and think adalah hal yang mahal, jadi kami harus bergerak cepat dan melihat peluang untuk tetap bergerak, tutup Zakky.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related