Langkah KlinikGo Pertahankan Eksistensi

marketeers article

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) populasi penduduk Indonesia pada tahun 2030 bisa mencapai 294 juta jiwa. Industri healthtech diyakini mampu membantu mengatasi tantangan dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Melihat hal ini, KlinikGo yang merupakan salah satu healthtech menawarkan nilai tambah bagi pelayanan kesehatan di Indonesia.

Sejak awal berdiri pada tahun 2019, KlinikGo menggunakan model bisnis business to consumer (B2C) seperti telemedicine dan apotek digital. Namun, kini KlinikGo berani berekspansi dengan model business to business (B2B) dengan menghadirkan akses layanan kesehatan yang lebih baik dan terjangkau.

Ogy Winenriandhika selaku Chief Executive Officer (CEO) merespons bahwa jumlah penduduk yang terus meningkat menjadi tantangan semua pihak. Termasuk, pemerintah dan swasta untuk memenuhi kesehatan. Terlebih ketika pandemi COVID-19 berlangsung.

“Berawal dari tantangan tersebut, KlinikGo memiliki misi untuk mempermudah akses layanan kesehatan yang lebih lengkap dengan harga terjangkau di masyarakat, salah satunya dengan memfasilitasi praktisi kesehatan untuk membuka klinik secara mandiri,” ungkap Ogy.

Ia menambahkan, di antaranya terkait pembiayaan, pengembangan dan digitalisasi klinik. Menurutnya, tantangan terbesar pada layanan kesehatan di Indonesia adalah minimnya standar layanan dan pengetahuan, keramahan petugas, serta terbatasnya akses arena. Dengan cara baru yang revolusioner, KlinikGo berhasil menerapkan serangkaian Standard Operating Procedure (SOP) bagi klinik. 

“Kami memulai dari standar fasilitas, customer service, solusi perencanaan keuangan, harga obat yang lebih terjangkau, dan penyediaan sistem Point of Sales (POS). Selain itu, melakukan aktivasi layanan home care dan strategi pemasaran klinik,” paparnya.

Tak sampai situ, dalam memperkuat eksistensinya, KlinikGo turut menjalin berbagai kerja sama. Seperti dengan startup Perawatku. Pada praktiknya, KlinikGo berperan menyalurkan tenaga kesehatan, Emergency Medical Team dengan Ikatan Dokter Indonesia dalam memperkuat Unit Peduli Respon (UPR) di wilayah rawan bencana.

Lalu, bekerja sama dengan Gaido Group untuk menyediakan layanan kesehatan kepada jamaah umrah dan haji, menggelar program tanggap COVID-19 bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta bersama Kementerian Kesehatan dalam program telemedisin dan obat gratis untuk pasien yang menjalankan isolasi mandiri.

Hingga kini, KlinikGo memiliki lebih dari 100 mitra klinik yang tersebar di Indonesia. KlinikGo juga telah berhasil melayani lebih dari 500 ribu pasien dan 10 ribu lebih layanan home care dan menyalurkan lebih dari 500 pengiriman produk kesehatan. Menariknya,  pada tahun ini, KlinikGo juga menargetkan untuk mendigitalisasi 1000 klinik di lebih dari 20 kota di Indonesia.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related