Layanan ChatGPT Pro Bikin OpenAI Rugi, Sam Altman Beberkan Alasannya

marketeers article
Layanan ChatGPT Pro Bikin OpenAI Rugi, Sam Altman Beberkan Alasannya (FOTO: 123RF)

CEO OpenAI Sam Altman mengungkapkan perusahaan saat ini rugi karena layanan ChatGPT Pro yang dirilis awal Desember tahun lalu.

Padahal, layanan ini dibanderol dengan harga US$ 200 per bulan, alias kisaran Rp 3 jutaan. Kata Altman, rupanya layanan ini overused, alias dipakai pelanggan lebih dari perhitungan yang sudah ditetapkan perusahaan.

“Saya sendiri yang menetapkan harga tersebut. Saya pikir kami akan mendapatkan keuntungan” tulis Altman dikutip dari TechCrunch, Senin (6/1/2025).

ChatGPT Pro, yang diluncurkan pada akhir tahun lalu, menawarkan akses ke versi canggih dari model Artificial Intelligence (AI) reasoning OpenAI yang disebut o1 pro mode.

Langganan ini juga memberikan akses kepada pengguna untuk menggunakan sejumlah alat OpenAI lainnya, termasuk Sora, generator video milik perusahaan.

BACA JUGA: OpenAI Resmi Rilis Sora, Alat AI untuk Buat Video dari Teks

Namun, meskipun layanan ini populer, OpenAI masih belum mencapai profitabilitas. Sejak didirikan, perusahaan ini telah mengumpulkan pendanaan sekitar US$ 20 miliar, tetapi diperkirakan mengalami kerugian sebesar US$ 5 miliar pada 2024 dengan pendapatan hanya US$ 3,7 miliar.

Biaya operasional yang tinggi menjadi salah satu penyebab utama. Dengan pengeluaran besar untuk infrastruktur pelatihan AI, gaji karyawan, dan sewa kantor, ChatGPT sempat dilaporkan menghabiskan dana hingga US$ 700.000 per hari.

Baru-baru ini, OpenAI mengakui membutuhkan lebih banyak modal daripada yang sebelumnya diperkirakan. Perusahaan tengah bersiap untuk restrukturisasi guna menarik investasi baru.

Salah satu langkah yang sedang dipertimbangkan adalah menaikkan harga pada berbagai layanan berlangganannya.

BACA JUGA: OpenAI Siapkan AI Baru Bernama Operator yang Berperan Sebagai Agen

Meskipun menghadapi tantangan finansial, OpenAI tetap optimistis terhadap masa depannya. Perusahaan memproyeksikan pendapatan tahunan mencapai US$ 100 miliar pada 2029, sebanding dengan penjualan tahunan Nestlé saat ini.

Langkah OpenAI untuk memperbaiki kondisi keuangannya akan menjadi penentu keberlanjutan perusahaan dalam menghadapi persaingan di industri AI yang makin ketat. Dengan popularitas layanan seperti ChatGPT Pro dan potensi inovasi pada masa depan, OpenAI berusaha membuktikan bahwa teknologi canggihnya mampu mendukung keberlanjutan finansial.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS