Istilah “influencer” kini tak lagi cukup menggambarkan realitas baru para pembuat konten pada era digital. Berdasarkan laporan terbaru State of Creator Commerce dari Kajabi, lebih dari setengah kreator konten saat ini mulai mengidentifikasi diri mereka sebagai pengusaha.
Para kreator tak lagi sekadar mengandalkan kerja sama merek atau bonus dari platform media sosial. Mereka kini mulai merintis bisnis sendiri, seperti menjual produk digital, membuka kelas daring, hingga menawarkan layanan berbasis keahlian.
“Pendekatan ini terbukti lebih menguntungkan dan memberi kebebasan yang lebih besar dalam hal pengelolaan pendapatan,” demikian tulis laporan tersebut, dikutip dari Forbes, Selasa (22/4/2025).
BACA JUGA: 5 Pertanyaan Kunci untuk Menyusun Strategi Bisnis yang Efektif
Menurut laporan itu pula, kreator yang menjalani pendekatan wirausaha mengantongi pendapatan rata-rata 25% lebih tinggi dibanding influencer yang hanya fokus pada media sosial. Selain itu, mereka juga 20% lebih percaya diri dan memiliki tingkat kepuasan diri yang lebih tinggi.
Menariknya lagi, untuk menjadi kreator sekaligus pengusaha tak perlu memiliki jutaan pengikut. Banyak kreator sukses justru berasal dari kalangan dengan jumlah audiens di bawah 20.000, namun berhasil membangun sistem bisnis yang kuat dan berkelanjutan.
Contoh Nyata Influencer yang Beralih Jadi Pengusaha
Hailey Young, misalnya, hanya memiliki 2.600 pengikut di Instagram. Sang kreator konten memulai saluran YouTube bertema quilting pada tahun 2021 dengan penghasilan sekitar US$ 500 per bulan.
Namun, semuanya berubah begitu ia merilis produk digital pertamanya dan menjalankan flash sale ke daftar email lamanya. Dalam sepekan, ia berhasil meraup $2.000 tambahan.
Kini, Hailey menjalankan bisnis bernilai enam digit tanpa perlu mengejar algoritma media sosial setiap saat. Sierra Fernald juga mengalami hal serupa.
Dengan 30.500 pengikut, ia awalnya menggantungkan penghasilan dari kerja sama merek. Namun, kelelahan menghadapi ketidakpastian algoritma membuatnya memutuskan membangun kursus digital sendiri.
BACA JUGA: Studi Buktikan AI Jadi Andalan Gen Z Bangun Usaha Tanpa Tim Besar
Produk pertamanya, The Escape Plan, dirancang untuk membantu orang menjalani hidup nomaden yang berkelanjutan. Meski belum menghasilkan pendapatan besar, ia merasa lebih leluasa mencipta dan merancang masa depan bisnisnya sendiri.
Prashha Dutra, dengan 16.000 pengikut di Instagram, juga menjadi contoh lain dari kreator yang sukses menjadi pengusaha. Ia mendirikan Believe in Your Brilliance Academy dan membangun bisnis pelatihan karier yang telah membantu lebih dari 600 perempuan mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi.
Ia menilai kerja sama brand kerap tidak sebanding dengan nilai keahliannya. Fokus pada satu bidang yang spesifik membuat bisnisnya berkembang lebih cepat dan memberikan otonomi penuh dalam prosesnya.
Masa Depan Ekonomi Kreator
Laporan State of Creator Commerce dari Kajabi tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak influencer yang mulai berpikir layaknya pengusaha. Mereka kini tak lagi hanya mengejar jumlah pengikut atau likes, tetapi lebih fokus pada membangun aset digital seperti keanggotaan, e-book, kursus online, hingga layanan berbasis komunitas.
Dengan pendekatan ini, para kreator dapat memperoleh pendapatan yang lebih stabil, lebih sesuai dengan nilai pribadi mereka, dan memiliki kontrol lebih besar terhadap arah karier mereka. Tertarik untuk mengikuti tren perubahan ini juga?
Editor: Ranto Rajagukguk