Saat membicarakan Sociolla, banyak dari kita yang mungkin langsung terbayang dengan warna pink yang ikonik. Namun, di balik tampilan yang ceria dan girly tersebut, warna pink pada branding Sociolla menyimpan filosofi yang mendalam dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas merek ini selama lebih dari satu dekade.
Bagi Sociolla, warna pink bukan sekadar pilihan estetika. Pink menjadi simbol kenyamanan dan self-love, yang akhirnya diterima dengan baik oleh banyak konsumen.
Chrisanti Indiana, Co-founder Social Bella, mengungkapkan bahwa meski pada awalnya ia kurang menyukai warna ini, ia akhirnya menyadari kekuatan emosional yang dimilikinya.
“Awalnya, saya sebenarnya tidak menyukai warna pink. Tapi, seiring waktu, saya menyadari bahwa warna ini memberikan perasaan nyaman dan hangat,” ungkapnya saat ditemui oleh Marketeers di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sociolla juga memahami bahwa bagi banyak orang, berbelanja produk kecantikan bukan hanya soal kebutuhan, tapi juga sebagai bentuk perayaan untuk diri sendiri, atau yang biasa disebut dengan self-reward.
BACA JUGA Sociolla Beauty Museum, Strategi Branding lewat Paduan Seni, Teknologi dan Kecantikan
Dari pemahaman inilah lahir ide untuk menciptakan SOCO BOX, atau yang lebih dikenal sebagai pink box, kemasan ikonik yang menyerupai hadiah.
Christopher Madiam, Co-founder Social Bella, menambahkan bahwa sejak diluncurkan pada tahun 2016, pink box menjadi sarana untuk membangun hubungan emosional yang lebih dekat dengan pelanggan.
“Selain pink box, penggunaan pink bag di toko offline juga berperan penting dalam menciptakan perasaan spesial bagi pelanggan kami, seolah-olah mereka sedang memberikan hadiah untuk diri mereka sendiri,” tambah Christopher.
Konsistensi dalam penggunaan warna dan desain ini tidak hanya membantu brand recognition yang kuat, tetapi juga memperkuat ikatan emosional dengan pelanggan.
BACA JUGA Cara Sociolla Dorong Pemberdayaan Perempuan di Industri Kecantikan
Lebih dari sekadar warna dan kemasan, visual branding Sociolla juga tercermin dalam pemilihan nama perusahaan. ‘Social’ menggambarkan semangat kebersamaan dan keterhubungan antar komunitas, sementara ‘Bella’ berarti cantik—yang bukan hanya merujuk pada kecantikan fisik, tetapi juga pada keberanian, kepercayaan diri, dan ekspresi diri.
Dengan mempertahankan elemen desain ini secara konsisten selama sepuluh tahun, Sociolla tidak hanya menciptakan identitas visual yang kuat, tetapi juga berhasil membangun pengalaman berbelanja yang lebih bermakna dan personal.
Di tengah persaingan yang semakin ketat di industri kecantikan, visual branding Sociolla telah berhasil membedakan dirinya dan tetap melekat di hati para konsumennya.
Editor: Dyandramitha Alessandrina