LG dan Konsorsium BUMN Sepakat Bangun Pabrik Sel Baterai

marketeers article
LG Corporation, sumber gambar: 123rf

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan LG Energy Solution bersama dengan Konsorsium BUMN telah sepakat untuk mempercepat realisasi investasi di Indonesia. Rencananya, LG menanamkan investasi sebesar US$ 9,8 miliar atau setara dengan Rp 142 triliun (kurs Rp 15.166 per US$) untuk pembangunan pabrik sel baterai.

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM menuturkan kedua belah pihak telah sepakat dan berkomitmen untuk melanjutkan proyek grand package kerja sama ini setelah sempat terkendala setelah diterbitkannya aturan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat (AS) yang memengaruhi rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia. 

Keputusan untuk melanjutkan proyek ini menunjukkan konsensus dan keinginan untuk mencapai tujuan bersama antara pemerintah Indonesia dengan LG Konsorsium dalam rangka hilirisasi sumber daya alam, peningkatan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia dan penciptaan lapangan kerja.

BACA JUGA: Serap 20 Ribu Pekerja, LG Investasi Baterai Listrik di Indonesia

“Pemerintah mengapresiasi komitmen LG untuk melanjutkan realisasi investasi ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia, kami berkomitmen terus mengawal proses perizinan dan kemudahan investasi LG di Indonesia agar cepat terealisasi dan memberikan manfaat khususnya kedua negara Indonesia dan Korea. Proyek ini merupakan proyek yang digagas hasil pertemuan kedua kepala negara Indonesia dan Korea sejak tahun 2019 yang lalu,” kata Bahlil melalui keterangannya, Jumat (4/8/2023).

Langkah awal proyek ini dimulai dari pembangunan pabrik sel baterai di Karawang dengan total investasi sebesar US$ 1,1 miliar yang mana pabrik tersebut akan memproduksi secara komersial sel baterai sebanyak 10 GWh pada April 2024. Selanjutnya, investasi megaproyek akan dilanjutkan dengan pembangunan pabrik smelter, prekursor dan katoda, serta kerja sama pertambangan yang saat ini dimiliki PT Aneka Rambang Tbk di Buli, Halmahera.

BACA JUGA: Kabar Gembira, LG Corporation Bakal Relokasi Pabrik ke Indonesia

Sementara itu, Young Soo Kwon, Chief Executive Officer (CEO) LG Energy Solution menyebut konsorsium siap melanjutkan diskusi pendirian perusahaan yang diharapkan mendapatkan persetujuan dari dewan direksi masing-masing anggota konsorsium sehingga dimungkinkan konstruksi pada tahun 2023. Adapun konsorsium ini terdiri atas beberapa perusahaan, seperti LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco Future M, Antam dan IBC.

LG mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia dan Korea Selatan. Sebab, tanpa dukungan pemerintah sangat mustahil untuk bisa mencapai kesepakatan untuk memulai realisasi.

Hingga saat ini, LG telah menyelesaikan hal yang tersulit dalam negosiasi antarkonsorsium, yaitu penentuan pemegang saham di perusahaan patungan di setiap rantai pasok. 

“Setelah tercapainya kesepakatan di struktur saham, kami yakin negosiasi akan jauh lebih mudah dan menargetkan untuk memulai konstruksi pabrik katoda pada tahun 2023,” tutur Young Soo.

Menanggapi hal tersebut, CEO LG Energy Solution Young Soo Kwon turut menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah Indonesia dan BUMN yang terus memberikan dukungannya bagi megaproyek ini. CEO Kwon juga mengungkapkan konsorsium siap melanjutkan diskusi pendirian perusahaan yang diharapkan mendapatkan persetujuan dari dewan direksi masing-masing anggota konsorsium sehingga dimungkinkan konstruksi pada tahun 2023 ini.

“Setelah tercapainya kesepakatan di struktur saham, LG konsorsium yakin negosiasi akan jauh lebih mudah dan menargetkan untuk memulai konstruksi pabrik katoda di tahun 2023,” tutur Kwon.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related