Lima Fokus IMA Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional

marketeers article

Kondisi pandemi memaksa berbagai aspek kehidupan memutar otak agar berjalan lancar. Kreativitas tetap dibutuhkan untuk mencari jalan keluar agar kegiatan tidak terhambat. Indonesia Marketing Association (IMA) menjadi salah satu yang harus beradaptasi dengan kondisi pandemi dan menggali kreativitasnya agar tetap eksis. Hal ini diwujudkan dengan tetap menggelar Rakernas IMA 2020 melalui teknologi virtual pada Sabtu (24/10/2020).

Sebelumnya, Rakernas IMA 2020 direncanakan akan digelar secara offline di Palembang. Namun, kondisi yang tidak memungkinkan memaksa kegiatan ini digelar secara virtual. Namun, uniknya IMA Chapter Palembang tetap menghadirkan pengalaman berkunjung ke Palembang dengan memberikan virtual tour sebagai bagian dari pembukaan.

Pada rakernas kali ini, IMA mengangkat tema Pemasaran untuk Pemulihan Indonesia 2021-2022. Tema ini menyusul kondisi pandemi yang memberikan dampak kontraksi ekonomi yang cukup besar di Indonesia. Melalui rakernas tahun ini, IMA mendorong anggotanya untuk menerapkan pemasaran untuk memulihkan kondisi ekonomi Indonesia.

“Digelarnya rakernas IMA secara virtual menandakan bahwa organisasi ini tetap kreatif dan inovatif supaya tetap eksis dan memiliki dampak kepada masyarakat,” kata Suparno Djasmin, Presiden IMA Pusat membuka acara.

Dalam pembukaannya, Abong, sapaanya menegaskan bahwa anggota IMA bisa membantu pemulihan Indonesia 2021-2022 lewat lima fokus yang dimiliki IMA. Di antaranya:

  1. Meningkatkan jumlah anggota chapter IMA,
  2. Meningkatkan jumlah sertifikasi Certified Professional Marketing (CPM) bagi para praktisi marketing,
  3. Membangun komunikasi antara pemerintah dan pihak swasta
  4. Membuat program konkret yang bisa mendukung perdagangan, inovasi, dan SDGs, dan
  5. Mendukung inisiatif Asian Marketing Federation.

“Dengan digelarnya Rakernas IMA 2020, membuktikan bahwa IMA tetap solid dan eksis terutama di situasi tertekan ini. Diharapkan peranan IMA kepada Indonesia akan lebih besar ke depanya,” tutup Abong.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related