Lima Kesalahan Komunikasi yang Harus Dihindari saat Wawancara Kerja

marketeers article
Business people waiting for job interview

Cara Anda berkomunikasi saat wawancara kerja bisa membuat Anda sukses atau menghancurkan peluang Anda dalam mendapatkan pekerjaan tersebut. Komunikasi yang baik akan menjadikan perekrut dapat mengenal dan yakin untuk menerima Anda. Berikut adalah lima kesalahan komunikasi yang perlu Anda hindari selama wawancara kerja, yang dilansir dari Forbes:

Bahasa tubuh yang menandakan Anda bosan atau stres

Komunikasi nonverbal sama kuatnya dengan kata-kata yang Anda ucapkan. Anda dapat memberikan semua jawaban yang benar, tetapi jangan pernah melakukan kontak mata dengan perekrut, terus menatap jam, atau menyilangkan tangan sepanjang waktu. Bahkan dengan jawaban yang bagus, isyarat nonverbal ini dapat membuat Anda kehilangan pekerjaan, karena membuat Anda tampak tidak tertarik atau tertutup.

Anda sebaiknya menghindari membungkuk, gelisah, memantulkan kaki, melihat ponsel, jam tangan, atau jam di dinding, dan menyilangkan tangan. Saat melihat ponsel atau jam tangan, Anda dianggap tidak sopan dan seolah-olah ingin keluar dari sana. Menyilangkan tangan bisa dianggap defensif, tertutup, atau tegang.

Untuk menghindari terlihat bosan atau stres, duduklah tegak dan perhatikan apa yang Anda lakukan dengan lengan dan tangan Anda. Jika Anda dapat mengontrol aktifitas tersebut, Anda akan dinilai baik pada kesan pertama Anda.

Bertele-tele

Saat menjawab pertanyaan, jaga agar jawaban Anda tetap ringkas. Semakin panjang jawaban Anda, semakin tidak mudah diingat. Pernyataan singkat memungkinkan Anda untuk fokus pada berbagi informasi paling penting. Hal itu juga memudahkan perekrut untuk mengingat poin-poin penting dari jawaban Anda.

Jika Anda tahu bahwa Anda cenderung memberikan jawaban panjang, berlatihlah memberikan pernyataan singkat dalam wawancara tiruan. Coba waktu sendiri dan hentikan diri Anda setelah jangka waktu tertentu. Ketika Anda berlatih seperti ini, Anda dapat belajar untuk membuat jawaban Anda tetap singkat dan ringkas.

Menjadi terlalu terlatih

Anda akan terlihat seperti robot dalam wawancara, jika Anda melatih jawaban Anda secara berlebihan. Menjadi terlalu terlatih menjadikan fokus Anda akan lebih pada menyampaikan monolog yang telah Anda latih dari pada saat ini. Anda juga berisiko menjawab dengan sedikit emosi dan gairah, yang dapat membuat Anda tampak tidak tertarik.

Dibandingkan Anda menghafal setiap jawaban, buatlah flashcard dengan poin-poin penting yang ingin Anda bicarakan. Anda akan dapat mengingat poin-poin tersebut tetapi tetap berbicara dengan bebas dalam wawancara.

Mengeluh

Jangan pernah mengeluh tentang apa pun dalam wawancara, soal atasan, rekan kerja, perusahaan, atau apa pun sebelumnya. Mengeluh membuat Anda terdengar tidak profesional dan pendendam, yang keduanya tidak merupakan kualitas yang menarik bagi calon karyawan.

Cobalah untuk membingkainya situasi negatif sebagai pengalaman belajar. Jika Anda memiliki masalah dengan rekan kerja atau atasan sebelumnya, bicarakan tentang bagaimana Anda mempelajari gaya kerja Anda dan cara Anda bekerja sebagai sebuah tim. Alih-alih berfokus pada hal negatif, Anda telah memamerkan kesadaran diri dan kemauan untuk belajar.

Bohong

Meskipun Anda mungkin tergoda untuk membengkokkan kebenaran untuk membuat diri Anda tampak lebih berkualitas atau lebih berpengalaman, itu bukanlah sesuatu yang harus Anda lakukan. Anda tidak ingin mengambil risiko berbohong di wawancara pertama, kemudian mengatakan sesuatu yang berbeda di wawancara berikutnya, karena Anda lupa apa yang Anda katakan dan kebohongan yang dibuat.

Cara terbaik untuk memastikan bahwa Anda tidak membuat kesalahan ini adalah dengan melakukan wawancara dengan persiapan yang matang. Tinjau kembali resume yang telah dibuat sehingga Anda siap untuk menjawab pertanyaan tentang riwayat pekerjaan dan tanggung jawab pekerjaan Anda, meneliti perusahaan, dan memikirkan tentang bagaimana Anda akan menampilkan diri Anda secara keseluruhan.

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan Anda bisa menarik perhatian dari perekrut yang meyakinkan mereka bahwa Anda adalah talenta yang mereka cari. Di samping itu, Anda juga perlu tahu umpan balik apa yang akan Anda dapat ketika diterima kerja di tempat tersebut. Jangan sampai, karena tidak mencari tahu justru membuat Anda menyesal dan sulit untuk keluar.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related