Lima Magic Words untuk Tahun 2021

marketeers article

Memasuki pengujung tahun 2020, masyarakat masa kini masih menghadapi tantangan besar dengan adanya COVID-19. Sampai hari ini masih belum ada kepastian bagaimana dunia menyudahi pandemi terbesar selama beberapa dekade terakhir. Akibatnya, masyarakat tetap menghadapi situasi yang serba tidak pasti dalam waktu dekat.

“Ibarat menerjang kabut, kita tidak dapat melihat jelas apa yang ada di depan kita. Tidak ada gambaran pasti apa yang akan kita lalui dan bagaimana dampaknya. Namun seperti penjelajah berpengalaman, tentu situasi ini tidak membuat kita diam. Kita tetap perlu memiliki rencana jangka panjang dan cepat beradaptasi dalam situasi jangka pendek, “ ujar Hermawan Kartajaya, Founder and Chairman MarkPlus, Inc. saat membuka MarkPlus Conference ke-15 yang digelar secara virtual, Rabu (9/12/2020). 

Menurut Hermawan, tahun 2021 merupakan moment of truth pertama yang menjadi penentu apakah Indonesia dapat benar-benar memiliki pencapaian tinggi pada tahun 2030 apalagi Indonesia emas pada tahun 2045. Tahun depan merupakan momentum yang harus ditangkap oleh Indonesia untuk memperkokoh fondasi bisnis di masa-masa selanjutnya. 

“Hal ini juga didukung oleh banyak pakar yang memprediksi vaksin akan mulai diproduksi dan didistribusikan masal. Banyak ekonomi yang memprediksi tahun 2021 akan terjadi pemulihan ekonomi global dengan Indonesia sebagai salah satu motor penggeraknya. Inilah  masa-masa di mana kita sebagai pemasar diuji kembali. Apakah sekadar menjalankan penugasan atau berhasil memperkuat posisi di pasar bahkan menyalip pesaing lainnya di tikungan,” katanya. 

Yang menarik menurut Hermawan, saban tahun biasanya,  Oxford Dictionaries mengeluarkan “Word of The Year,” seperti Climate Emergency untuk tahun 2019, Toxic untuk tahun 2018, atau Post-Truth untuk tahun 2016. Kali ini, Oxford pertama kalinya tidak melakukan tradisi itu. Hermawan justru memutuskan mengambil lima Magic Words untuk tahun 2021. Kelimanya adanta lain Digital, Human, Local, Global, dan Balance.

Terkait digital, dunia pada tahun depan akan didominasi dengan teknologi berupa mesin, automasi, serta platform tanpa kontak. Artinya, kehidupan manusia masih akan terus ditopang dengan teknologi yang membantu orang untuk tetap menjaga jarak dan menerapkan protokol Kesehatan. 

“Human saya angkat karena saat in dan tahun depan sisi-sisi kemanusiaan harus dikedepankan setelah setahun belakangan kita menghadapi masalah bersama. Sebab itu, merek dan perusahaan harus berani mewujudkan empati, cinta, dan juga kehangatan bagi para pelanggan,” kata Hermawan.

Kata Lokal, sambung Hermawan, mengacu pada political-legal yang akan diwarnai situasi domestik masing-masing negara, pentingnya komunitas, serta persaudaraan antarsesama manusia. Kata Global mengacu pada social-culture yang mana rasa menjadi bagian tak terpisahkan dari manusia global akan sangat kentara dan ditandai dengan kebutuhan akan kolaborasi. Hanya dengan ini, keberlangsungan di masa depan akan terjaga. 

“Kata Balance mengacu pada ekonomi. Ekonomi hanya berkembang bila ada harmoni sekaligus sinergi dari berbagai pihak. Juga OMNI yang mengintgrasikan dua hal yang berlawanan, seperti online offline, manusia mesin, dan sebagainya,” pungkas Hermawan. 

    Related