Literasi dan Digitalisasi Jadi Kunci BNI Dorong UKM Go Global

marketeers article
Program BNI Xpora untuk UKM Go Global raih penghargaan SME Enhancement of The Year dalam ajang Marketeers Sustainable Marketing Excellence Awards (SME) 2023. (Sumber: Nugraha/Marketeers)

Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. UKM telah memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Berdasarkan laporan ASEAN Investment Report 2022 yang diterbitkan pada 2022 terdapat 65,46 juta pelaku UKM dan berkontribusi sebesar 60,3% terhadap PDB. Dari angka tersebut, sektor UKM mampu menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia.

Di sisi lain, hingga sekarang masih sedikit para pelaku UKM Indonesia yang sukses merambah ke pasar internasional dan bersaing dengan merek global. Persaingan yang semakin ketat dan kendala digitalisasi menjadi tantangan bagi para pelaku usaha untuk bisa masuk ke pasar global.

BACA JUGA BNI Xpora, Orkestrator Ekosistem UMKM dan Diaspora

Melihat potensi yang dimiliki dan sejumlah permasalahan yang dihadapi, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berupaya untuk memberikan solusi bagi UKM lewat program Xpora. Program tersebut hadir sebagai one stop export solution untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan UKM Indonesia.

Muhammad Safri Hidayat, General Manager BNI menyampaikan, lewat program ini BNI ingin mempertemukan antara kebutuhan diaspora Indonesia di luar negeri dan UKM Indonesia.

“Dalam program ini (Xpora), BNI punya dua engine utama yang saling melengkapi, yakni diaspora yang menjadi anchor atau pihak yang membeli produk, dan UKM Indonesia yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pasar,” ujar Safri saat ditemui Marketeers, (12/7/2023).

Melalui program Xpora, BNI memfasilitasi UKM Indonesia untuk menjadi Go Productive, Go Digital, dan Go Global. Dalam hal ini, Safri tak memungkiri jika mayoritas UKM Indonesia masih dalam tahapan Go Productive.

BACA JUGA Kuartal I 2023, BNI Salurkan Kredit Rp 52,2 Triliun ke Segmen Enterprise

“Jika dilihat dari segi persentase 70% UKM masih dalam tahapan Go Productive. Dalam hal ini, BNI pun berupaya untuk memberdayakan UKM untuk lebih produktif. Sementara untuk Go Digital dan Go Global masing-masing 20% dan 10%,” lanjutnya.

Safri pun menjelaskan alasan masih sedikitnya UKM yang menyentuh Go Global. Menurutnya, hal tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa kendala, seperti legalitas, sertifikasi, scalability, dan quality control dari produk yang ditawarkan.

Oleh karena itu, lewat Xpora, BNI memberikan edukasi pada UKM. Mulai dari cara membuat produknya menjadi lebih baik, legalitas yang harus disiapkan, hingga sertifikasi yang dibutuhkan.

Selain edukasi, Xpora juga memberikan pemahaman mengenai pembukuan dan manajemen keuangan yang baik dalam bisnis. Jika UKM sudah memenuhi standar tersebut, maka bisa dikatakan mereka siap untuk dikenalkan ke pasar luar negeri.

Untuk digitalisasi, Xpora memiliki laman website yakni xpora.bni.co.id. Melalui website tersebut, BNI berharap platform tersebut dapat menjadi pasar pertemuan antara diaspora dan UKM Indonesia.

Terakhir, Safri menuturkan, program Xpora diharapkan dapat menjadi top of mind bagi UKM yang ingin belajar memperkenalkan bisnisnya ke pasar luar negeri. Dengan begitu, target pasarnya pun kian luas dan scalability tentu saja akan meningkat.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related