Luhut: Bangga Buatan Indonesia Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 1,7%

marketeers article
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. Sumber gambar: pers rilis

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim gerakan bangga buatan Indonesia (BBI) mampu berkontribusi yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Tercatat, program tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 1,7% dengan menggerakkan ekonomi di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM).

Luhut mengatakan, pemerintah daerah merupakan salah satu motor ekonomi nasional lantaran memiliki daya beli atau buying power yang tinggi. Dia bilang potensi pembelian produk dalam negeri sebesar Rp 1.131,4 triliun yang mana pemerintah daerah berkontribusi separuhnya atau sebesar Rp 523,5 triliun.

“Saya juga melihat data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait dampak kebijakan Gekan Nasional BBI, nyatanya mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan hingga 1,7%. Selain itu juga akan ada 500 UKM per daerah yang dapat masuk ke dalam sistem pengadaaan ini dan akan menciptakan multiplier effect yang luar biasa, bukan hanya menigkatkan pertumbuhan ekonomi namun juga penyerapan tenaga kerja besar-besaran,” kata Luhut dalam unggahan di akun instagram pribadinya, dikutip Kamis (24/2/2022).

Luhut meminta para kepala daerah untuk hadir dan membela pelaku UKM dengan membeli produk-produknya. Sebab, sudah saatnya produk yang dihasilkan usaha kerakyatan naik kelas dan menjadi tuan rumah di negeranya sendiri.

“Saya titip pesan kepada para gubernur, bupati, dan walikota yang hadir bahwa Anda dipilih oleh rakyat, dan sudah saatnya anda membayar utang kepercayaan rakyat dengan membukakan jalan agar konstituen anda sejahtera. Caranya? Dengan melakukan aksi nyata keberpihakan terhadap produk dalam negeri,” ujarnya.

Di sisi lain, Luhut menerangkan, ketegasannya membela produk dalam negeri sempat mendapatkan kritik dari Duta Besar Amerika Serikat (AS) karena mengurangi produk impor. Sehingga, pembelian barang dan jasa asal Paman Sam berkurang.

“Suatu ketika Duta Besar Amerika Serikat melontarkan kritiknya terkait kebijakan pemerintah Indonesia kepada saya. Kata beliau mengapa Indonesia mengurangi jumlah impor produk-produk asing? Saya menjawab bukankah kalian telah beri contoh kepada kami lewat Buy American Executive Order. Itu kebijakan bagus dari Presiden Joe Biden dan kami ingin implementasikan juga di Indonesia,” tandasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related