Lulusan Program Bangkit Dilirik Pelaku Industri Teknologi di Indonesia

marketeers article
Program Bangkit Google dan Kemendikbudristek. (Dok. Image Dynamic)

Program Bangkit yang diselenggarakan oleh Google bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sudah dikenal telah membuka banyak peluang bagi mahasiswa Indonesia yang ingin berkarir di dunia IT. Tidak tanggung-tanggung, 90% lulusan Bangkit menyatakan pengalaman mengikuti program telah membuka pintu untuk meraih karir pertama mereka. 

Menurut Vice President of IT Human Capital BCA Athika Cornelia dalam sesi ‘Bincang Bersama Industri’ di acara pembukaan Bangkit 2023, mahasiswa lulusan Bangkit selain berani berkompetisi juga menunjukkan kompetensi yang membuat mereka mampu berkontribusi di berbagai project untuk membantu perusahaan memberikan solusi akan kebutuhan nasabah.

“BCA merupakan salah satu Bank yang selalu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Kami berupaya untuk go digital guna memberikan solusi kepada nasabah yang menginginkan kemudahan bertransaksi kapan saja dan di mana saja,” ujar Athika dalam siaran resminya.

Program Bangkit sendiri telah dirancang dengan kurikulum solid yang menggabungkan pembelajaran mandiri dan pembelajaran langsung untuk tiga alur belajar utama yaitu Machine Learning, Mobile Development, dan Cloud Computing. Tidak hanya melewati 900 jam pelajaran ilmu IT, para peserta juga mendapatkan pelatihan soft skills dan Bahasa Inggris. Kurikulum ini diharapkan dapat melahirkan talenta-talenta baru yang mempercepat transformasi digital yang membawa Indonesia melesat ke masa depan.

BACA JUGA: Percepat Inovasi Digital, Meratus Gandeng Google Cloud dan Metrodata

“Kami melihat bagaimana teman-teman lulusan Bangkit bisa dengan cepat untuk catch-up karena telah dibekali selama mengikuti program Bangkit. Hasilnya, lulusan Bangkit terlihat sudah siap kerja dan mampu membantu pengembangan dari sisi IT guna menjawab kebutuhan konsumen,” ujarnya.

Tahun ini, Google berharap dapat memberikan dampak yang lebih besar dengan terbukanya peluang jumlah peserta program Bangkit untuk 9.000 mahasiswa di Indonesia. Google pun berharap dapat merangkul lebih banyak lagi peserta perempuan, mahasiswa vokasi, penyandang disabilitas, peserta dari non-IT, dan juga mahasiswa dari kota-kota kecil dan menengah untuk meraih mimpi menjadi profesional handal di bidang IT.

“Saat ini kandidat yang memiliki pengalaman di big data sangat dibutuhkan. Contohnya sebagai Data Engineer (DE), mereka perlu memiliki pengalaman Extract Transform Load (ETL), maupun seorang Data Analyst (DA), harus bisa mengerti Python, SQL, juga Machine Learning,” ujar Grase Oksiana, Human Capital at Astra Financial. 

Google baru saja mengumumkan sebanyak 5.000 mahasiswa telah berhasil masuk ke batch pertama Bangkit 2023. Batch kedua akan mulai di bulan Juli 2023 dan membuka kesempatan untuk 4.000 peserta yang mendaftar.

BACA JUGA: Cara Google Percepat Transformasi Digital Lewat Program Bangkit

”Semua lulusan Bangkit yang ada di kami (intern) memiliki pengetahuan yang sangat baik akan hal tersebut. Mereka menjadi cepat tanggap dengan penugasan dan dengan skill yang terlatih, mereka bisa memberikan dukungan yang baik untuk perusahaan,” tutur Grase.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related