Luncurkan QR Code, BNI Sasar Usaha Mikro

marketeers article

Tren transaksi pembayaran kian berkembang. Berkat kemajuan teknologi, sistem pembayaran pun semakin mudah. Seperti China beberapa tahun lalu, kini Indonesia mulai mengadopsi Quick Response Code (QR Code) dalam transaksi pembayaran. Sebagai perusahaan milik negara (BUMN), BNI memulai tren ini dengan strategi pemasaran di ranah usaha mikro.

YAP! (Your All Payment) yang sekaligus merupakan kebalikan dari kata PAY adalah sebutan bagi produk QR Code milik PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) ini.

“Melalui sistem pembayaran menggunakan QR Code, para pengguna (nasabah dan non-nasabah BNI) hanya perlu melakukan scan pada QR Code yang tersedia, lalu memilih sistem pembayaran yang ingin mereka lakukan. As simple as that,” kata Direktur Bisnis Konsumer Anggoro Eko Cahyo di Jakarta, Jumat (26/01/2018).

BNI memang bukan yang pertama menerapkan cara ini. Telkomsel sudah lebih dulu menggunakan Scan QR Code yang terintegrasi dengan layanan aplikasi T-Wallet. Namun Anggoro mengatakan diferensiasi YAP! QR Code BNI dengan yang lain terletak pada sumber dana yang tersedia, yakni Kartu Debit, Kartu Kredit, dan Uang Elektronik BNI (UnikQu). “Jadi, bukan sekadar electronic wallet saja,” ungkap Anggoro.

Bukan merchant menengah ke atas yang jadi sasaran awal BNI. Tampaknya, BNI lebih memilih merchant menengah ke bawah bahkan toko klontongan untuk memasarkan QR Code ini. “Target kami memang seluruh kelas merchant, namun kami membidik kelas mikro yang mayoritas masih belum mengenal sistem seperti ini. Kami ingin menjadi agent of development bagi kemajuan usaha mikro,” tutur Anggoro.

Perihal kemanan bertransaksi, SEVP Information Technology BNI Dadang Setiabudi menjelaskan ada dua level keamanan yang diterapkan dalam sistem ini. Pertama, ketika melakukan log in pada aplikasi dan yang kedua berupa permohonan password (pin) saat pengguna memilih sumber dana untuk pembayaran.

Menargetkan 100.000 bagi merchant dan users hingga akhir Maret 2018, BNI optimistis tidak kesulitan dalam mencapai target.

“Kami memiliki 17 wilayah jangkauan di Indonesia dengan jumlah cabang mencapai dua ribu. Kami targetkan setiap wilayah mencapai target 10.000. Ini berarti dengan 17 cabang, kami telah mencapai 170.000 users,” jelas Dadang optimistis.

Editor: Sigit Kurniawan

Related