Madrasah di Semarang Jadi Pertama yang Gunakan QRIS

marketeers article

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Akhlaqiyah di Ngaliyan, Semarang, akhir tahun lalu mengungkapkan keinginan untuk menggunakan metode transfer e-money untuk mempermudah pembayaran registrasi siswa baru. Namun, dalam perkembangannya MI Miftahul Akhlaqiyah justru menyediakan QRIS. Sehingga nantinya menerima pembayaran dari dompet digital yang sudah mendapatkan sertifikasi QRIS dari Bank Indonesia.

Proses pengajuan QRIS untuk MI Miftahul Akhlaqiyah mendapatkan bantuan dari Gopay. Sebelumnya, madrasah ini sudah menggunakan fitur transfer e-money. Penggunaaan QRIS ini menjadi langkah go digital dan diharapkan bisa menginspirasi madrasah lainnya karena menghemat waktu dan mempermudah orang tua murid untuk membayar keperluan belajar.

Langkah MI Miftahul Akhlaqiyah untuk go digital mendapatkan apresiasi dari Gopay yang membantu pengajuan QRIS itu. Ini juga menjadi bentuk dukungan dari Gopay kepada Bank Indonesia untuk memperluas penerapan QRIS. “Pengajuan QRIS ternyata cukup mudah. Ketika semua dokumen sudah lengkap, kami dibantu pihak Gopay untuk pengajuan QRIS,” ujar Kepala MI Miftahul Akhlaqiyah Arief.

Gopay sendiri berkembang sangat pesat hingga saat ini. Gopay telah bekerja sama dengan lebih dari 420.000 rekan usaha di Indonesia. Dari keseluruhan jumlah tersebut, 90% di antaranya adalah penguasaha kecil dan menengah (UMKM) yang termasuk di dalamnya para pedagang kaki lima, kantin hingga warung kelontong.

Gopay telah bekerja sama dengan puluhan kantin SMK di Jakarta, puskesmas, layanan transportasi publik, dan institusi lain untuk memfasilitasi pembayaran nontunai. Secara keseluruhan, Gopay sudah dapat digunakan di 390 kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Gopay juga bisa digunakan sebagai alat pembayaran bahkan di kota-kota yang belum masuk dalam wilayah pengoperasian Gojek.

Editor: Sigit Kurniawan

Related