Makin Serius, Hanwha Life Tawarkan Asuransi Hingga 100 Tahun

marketeers article
Savings money for family life concepts. Hand holding coin on a full money in glass jar and family member, car, house, healthy on coins. Depicts saving for wealth and life. fundraising concept.

Pasar asuransi Indonesia terus menunjukkan persaingan ketat, terutama sejak pandemi melanda. Pemain lama menawarkan inovasi, dan pemain baru mencoba untuk mengenlkan produk yang semakin menarik. Salah satu pemain baru itu adalah Hanwha Life yang menawarkan asuransi dengan proteksi lebih lama, hingga 100 tahun.

Melalui Hanwha Golden Life, Hanwha Life dengan berani kembali menawarkan asuransi tradisional di tengah industri yang sedang melakukan akselerasi digital. Namun begitu, David Yeom, CEO Hanwha Life yakin bahwa produk asuransi tradisional tetap diminati. Apalagi, dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan keuangan untuk masa depan.

“Proteksi kini juga menjadi prioritas banyak orang. Maka itulah produk ini menyasar nasabah yang ingin memiliki proteksi lebih. Manfaat Hanwha Golden Life dapat dirasakan hingga umur nasabah 100 tahun,” kata Yeom.

lebih lanjut, Djati Sutanto, Chief Agency Officer Hanwha Life menjelaskan bahwa produk barunya ini mengusung beberapa diferensiasi. Di antaranya adalah memadukan perpaduan manfaat hidup dan meninggal dunia yang lebih panjang dan nasabah bisa memulai sejak umur mereka 30 tahun. Hanhwa Golden Life terbagi atas dua pilihan, Golden Life Plan A yang berfokus pada manfaat hidup dan Plan B yang fokus pada perlindungan keluarga.

“Produk ini juga fleksibel dengan nasabah bisa memilih masa pembayaran premi. Karena kami juga menyasar keluarga muda, Hanwha Golden Life menawarkan premi terjangkau mulai dari Rp 280 ribu per bulan,” kata Djati.

Yeom menambahkan, produk asuransi tradisional yang menyeluruh seperti ini akan memiliki pasar yang semakin luas. Apalagi, ada kesadaran menjaga kesehatan dan terhindar dari risiko yang semakin tinggi.

“Akan semakin banyak masyarakat yang sadar bahwa pengelolan keuangan untuk bersiap menghadapi risiko penting untuk dilakukan sejak dini,” tutup Yeom.

Editor: Eko Adiwaluyo

Related