Manajemen Waktu Jadi Kunci Parenting Selama Pandemi

marketeers article
muslim mother reading a book with her boy in bedroom

Masyarakat masih menghadapi tantangan dalam menjalani rutinitas di tengah pandemi. Mulai dari kesehatan hingga ekonomi semua berubah dan butuh beradaptasi. Namun, tidak hanya orang dewasa yang menghadapi tantangan. Anak-anak juga harus menjalani perubahan yang ada dalam kehidupan mereka.

Jika sebelumnya mereka bisa pergi ke sekolah, kini mereka harus menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ). Para orang tua pun harus melakukan usaha ekstra untuk membantu anak menyesuaikan diri dan tetap mendapatkan pembelajaran terbaik meski dalam keterbatasan. Editor-in-Chief Popmama.com Sandra Ratnasari membagikan tips parenting bagi orang tua yang menjalankan kewajibannya dari rumah.

Pertama, manajemen waktu. Orang tua kini mengambil peran ganda sebagai wali dan juga pengajar bagi anak-anak di rumah. Mereka dituntut untuk bekerja secara profesional sambil tetap mengasuh anak. Hal ini merupakan tantangan pertama yang mungkin terlintas di benak orang tua.

Manajemen waktu yang tepat bisa membantu orang tua untuk tetap bekerja secara efisien dan tetap memonitor pembelajaran anak di rumah. Contohnya memanfaatkan waktu tidur siang si kecil atau bangun lebih pagi sekitar dua jam sebelum anak-anak bangun untuk melakukan pekerjaan mereka.

Kedua, dukung kondisi emosional anak. Di saat seperti ini, penting bagi orang tua untuk merangkul anak-anaknya. Ini menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kedekatan emosional dengan anak. Salah satunya dengan memberikan pemahaman dengan situasi yang ada saat ini dan memberikan rasa aman kepada mereka.

“Membangun kedekatan emosional dengan anak pun membutuhkan proses. Intinya, keluarga merupakan tempat ternyaman yang akan selalu disinggahi, meski dalam masa sulit. A family is really a place full of emotions,” ujar Sandra.

Meski sudah berlangsung cukup lama, masih banyak keluarga yang butuh waktu lebih untuk beradaptasi dengan kebijakan PJJ ini. Karenanya, dua poin yang dijelaskan tersebut bisa menjadi perhatian untuk memperlancar proses adaptasi kebiasaan pembelajaran ini.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related