Marketeers Editor’s Choice Award 2022: Kreativitas Pemasaran Saja Tidaklah Cukup

profile photo reporter Marketeers
Marketeers
12 Oktober 2022
marketeers article
Marketeers Editor’s Choice Award 2022: Kreativitas Pemasaran Saja Tidaklah Cukup. (FOTO: Nugraha Satia/Marketeers)

Marketeers Editor’s Choice Award (MECA) kembali hadir. Pada tahun ini, MECA menampilkan 23 merek atau perusahaan yang menjadi pilihan dewan editor Marketeers. 

“Merek-merek tersebut selama setahun terakhir dinilai telah melakukan terobosan dalam pemasaran secara kreatif, inovatif, sekaligus berdampak. Total pemenang tersebut didapatkan setelah melalui proses kurasi dari puluhan proposal yang masuk,” ujar Sigit Kurniawan, Editor in Chief Marketeers dalam paparannya di ajang Marketeers Editor’s Choice Award 2022 yang digelar di CGV fx Sudirman, Rabu (12/10/2022).

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, dewan editor melakukan penilaian berdasarkan kriteria umum, seperti creativity (keunikan program/produk/ layanan bila dibandingkan program sejenis), innovation (kebaruan, fungsionalitas, dan nilai tambah yang diusung), reach (jangkauan program/layanan), dan impact (dampak nyata bagi perusahaan, pelanggan, dan masyarakat). 

Selain itu, penilaian juga dilakukan dengan kriteria khusus untuk masing-masing kategori, baik produk, servis, kampanye, maupun aksi korporasi. Untuk kategori produk, penilaian dilakukan pada kualitas produk tersebut. 

Selain itu, harga juga ditinjau dengan menakar kesesuaian dengan benefit yang didapatkan oleh konsumen yang menggunakan produk tersebut. Layanan purnajual juga menjadi poin penilaian atas produk ini.

Terkait servis, tingkat engagement sekaligus pengalaman baru yang disuguhkan menjadi poin penting penilaian. Sementara itu, di kategori kampanye pemasaran, yang dinilai antara lain program yang terukur dan kontinuitasnya. 

Di kategori aksi korporasi, keberlanjutan program menjadi poin utama penilaian alias program tersebut tidak sekadar musiman.

“Untuk mengomunikasikan performa, perusahaan perlu menggunakan pendekatan storytelling agar pesan bisa lebih gampang diterima oleh pelanggan. Dengan catatan, konten harus autentik, humanis, sekaligus mengusung diferensiasi yang kuat,” ujar Sigit.

Salah contoh perusahaan yang melakukan inovasi dalam dunia digital adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Badan usaha milik negara ini terus memperkuat posisi sebagai modern digital banking dengan melakukan transformasi digital untuk melayani pelanggan ritel. Usaha ini terlihat pada superapp mobile banking, Livin’ by Mandiri.

Aplikasi ini terus dikembangkan agar semakin user friendly dan diperkaya dengan beragam fitur. Pengembangan yang mereka lakukan, antara lain pembukaan rekening secara online, investasi reksa dana, top up e-Money tanpa perlu login, pembayaran via QRIS, transfer antarbank melalui BI Fast, dan berbagai kemampuan lain untuk menunjang gaya hidup nasabah.

“Kami akan terus melakukan peningkatan kualitas layanan, seperti online onboarding untuk merchant dan percepatan disbursement. Ini sangat bermanfaat karena kami menyesuaikan dengan kebutuhan para pedagang, khususnya mereka dari segmen kecil dan mikro,” kata Thomas Wahyudi, Senior Vice President (SVP) Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri.

Thomas menambahkan, untuk peningkatan transaksi digital, Bank Mandiri membuat tiga lompatan besar melalui Livin by Mandiri, yakni full suite financial service yang menyediakan semua kebutuhan finansial ada dalam satu aplikasi. Lalu, comprehensive banking experiences, yaitu layanan cabang ada dalam genggaman. 

Kemudian, open ecosystem yang bisa terintegrasi dengan lifestyle ecosystem. Transformasi besar ini mampu mendorong pertumbuhan fee based income bank ini. Sejak diluncurkan pada semester 2-2021 sampai dengan pertengahan September 2022 tercatat  lebih dari 13 Juta pengguna terdaftar dalam aplikasi Livin’ by Mandiri.

Inovasi layanan berbasis digital juga berlangsung di PT Pertamina Patra Niaga. Perusahaan ini terus menambah beragam fitur pada aplikasi MyPertamina sehingga makin kaya manfaat. Apalagi, aplikasi MyPertamina merupakan kanal digital untuk konsumen, baik sebagai saluran komunikasi, transaksi, program loyalitas, maupun edukasi lewat product knowledge.

Menurut Sylvia Grace Yuvena, Vice President Digital Enhancement Technology PT Pertamina Patra Niaga, MyPertamina berkomitmen penuh untuk kontinu melakukan pengembangan dan perbaikan, baik dari sisi UI/UX maupun penambahan fitur untuk meningkatkan kenyamanan konsumen dalam menggunakan aplikasi MyPertamina.

Bagi Pertamina, aplikasi MyPertamina memiliki beberapa tujuan fundamental seperti akuisisi dan retensi pelanggan, pengembangan bisnis serta berperan aktif dalam mendukung program pemerintah, seperti peningkatan transaksi cashless, reformasi subsidi tepat sasaran, dan percepatan sistem pendukung untuk kendaraan listrik.

Salah satu bentuk komitmen Pertamina dalam sustainability business diperkuat pemerintah lewat program percepatan kendaraan listrik. Saat ini, MyPertamina telah memiliki fitur charging station yang menampilkan informasi lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di lokasi Pertamina seperti SPBU. 

“MyPertamina berkomitmen untuk melakukan continuous improvement dan mengantisipasi future energy dalam layanan yang diberikan,” katanya.

Terobosan inovatif dari dua merek tersebut merupakan sebagian contoh dari berbagai pengembangan yang dilakukan oleh para penerima MECA 2022. Setiap merek atau perusahaan memiliki cerita menarik masing-masing yang bisa memberi inspirasi bagi para pemasar. 

Berikut ini adalah daftar para pemenang selengkapnya:

Related