Masih Banyak Stigma Negatif Bagi Pengidap HIV/AIDS

marketeers article

Memperingati Hari AIDS Sedunia 2020 yang jatuh pada tanggal 1 Desember lalu, Reckitt Benckiser (RB) Indonesia melalui produk Durex kembali melakukan kampanye Eduka5eks yang bertujuan menormalisasi perbincangan seksual terutama kesehatan seksual dan reproduksi.

“Ada lima langkah Eduka5eks yang dikampanyekan, meliputi ayo pahami, mari berbicara, saling menghargai, selalu bertanggung jawab, dan pemeriksaan kesehatan. Kampanye ini diharapkan dapat mendukung tujuan three zeroes Kementerian Kesehatan RI,” kata Helena Nilasari, Project Director Reckitt Benckiser Indonesia.

Helena melanjutkan, diharapkan pada tahun 2020 ini, Indonesia telah siap menuju akhir penyakit HIV/AIDS di tahun 2030, yaitu tidak ada inveksi HIV baru, tidak ada kematian karena AIDS, dan tidak ada stigma dan diskriminasi.

Data dari Kementerian Kesehatan RI tentang perkembangan HIV/AIDS dan PIMS pada triwulan II Tahun 2020 hingga Juni 2020 mengestimasi jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) telah mencapai 543.100 orang.

Selain itu, survei Durex Eduka5eks pada tahun 2019 masih memperlihatkan, topik infeksi menular seksual belum dibicarakan oleh kelompok remaja, orang tua, dan pasangan menikah. Bahkan 3 dari 10 kelompok remaja di lima kota besar Indonesia masih percaya bahwa berinteraksi dalam kegiatan sehari-hari bersama ODHA dapat menyebabkan penularan HIV/AIDS.

“Pendidikan seks bagi remaja merupakan kegiatan promotif dan preventif untuk memberikan tuntunan dan bimbingan kehidupan yang berkaitan dengan jenis kelamin, kehidupan mencintain, hingga rasa tanggung jawab,” kata Ketua Tim Penasihat Kolegium PERDOSKI Sajaful Fahmi Daili.

Fahmi menambahkan, kegiatan pendidikan seks ini harus senantiasa dipupuk sejak masa kanak-kanak hingga dewasa. Edukasi seksual juga harus meliputi aspek moral, sosial, kesehatan, dana gama, di mana dokter berperan memberikan pengobatan dan pemerintah mendesain program dan regulasi. 

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related