Masihkah Konsumen Belanjakan Uang untuk Kebutuhan Non-pokok?

marketeers article
Male customer with protective mask paying bill by cell phone in cafe

Pemutusan hubungan kerja dan cuti sementara meningkatkan kecemasan terhadap penurunan pendapatan dan menekan keuangan rumah tangga. The Conference Board® Global Consumer Confidence™ Survey bersama Nielsen menemukan, konsumen pun memilih membelanjakan uang lebih banyak untuk produk dan layanan yang esensial.

Pada saat yang sama, mereka melakukan pembatasan pada kunjungan ke toko, restoran, dan tempat-tempat lain. Konsumen juga menekan pengeluaran pada kategori-kategori seperti hiburan, pakaian baru, dan makan di luar.

Pada kuartal kedua tahun ini, lebih banyak konsumen yang mengurangi kebutuhan yang tidak terlalu penting. 43% konsumen memilih mengurangi hiburan di luar rumah, 40% mengurangi berbelanja pakaian baru, serta 36% mengurangi kegiatan liburan. Sebaliknya, 29% menghemat gas dan listrik, angka ini menurun dibandingkan periode sebelumnya.

“Melihat ke depan, lebih banyak konsumen berencana membatasi pengeluaran untuk liburan tahunan, menahan keinginan untuk berjalan-jalan, dan menghabiskan lebih sedikit untuk hiburan di luar rumah dalam jangka panjang” kata Indrasena Patmawidjaja, Managing Director Nielsen Connect Indonesia di Jakarta, Rabu (29/07/2020).

Kekhawatiran konsumen akan ekonomi (56%) dan kesehatan (29%) yang meningkat signifikan dari kuartal sebelumnya, mendorong konsumen untuk mengalokasikan dana cadangannya untuk pembayaran asuransi kesehatan (20%) dan pembayaran hutang/ kredit (18%).

“Hal ini juga mengindikasikan masih adanya kekhawatiran masyarakat akan kemungkinan penyebaran virus COVID-19 meskipun Indonesia sudah mulai memasuki masa transisi kenormalan baru,” tutup Indrasena.

Related