Mau Bertahan di Era MEA? Bank Harus Adopsi Teknologi Ini

marketeers article

Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah di depan mata. Era ini diprediksi akan memengaruhi banyak lanskap industri. Termasuk juga berpengaruh pada industri perbankan di Indonesia. Industri perbankan ini dituntut untuk terus dapat beradaptasi dengan teknologi yang saat ini jauh berkembang, khususnya untuk kawasan regional. 

Menurut Toni Dinoto, Country Head Swift, perusahaan yang menyediakan jaringan komunikasi perbankan, sistem perbankan di Indonesia harus mengadopsi teknologi terbaru. Menurutnya, sampai saat ini, Indonesia masih menggunakan teknologi sistem pembayaran yang lama. Padahal, saat ini, pasar global sudah mulai menggunakan sebuah teknologi baru yang disebut ISO 20022. Teknologi ISO 20022 harus bisa segera diterapkan di Indonesia karena tuntutan pasar bebas ASEAN tersebut. Negara-negara di ASEAN harus sudah menerapkan teknologi ini paling lambat tahun 2020. 

“Tentu saja kalau tidak segera menerapkan teknologi ini, Indonesia akan ketinggalan serta menjadi negara paling mahal dalam transaksi perbankan,” ujar Toni. Penting bagi Indonesia menerapkan ISO 20022 mengingat teknologi ini mengusung transaksi perbankan yang hemat ongkos. Di wilayah ASEAN, negara-negara yang sudah siap mengadopsi teknologi ini, antara lain Malaysia, Singapura, dan Brunei.
 
“Saat ini, kami sedang dalam proses memberikan penyuluhan dan edukasi terkait dengan ISO 20022 ini. Indonesia memiliki permasalah tersendiri, yakni luasnya wilayah dan pulau-pulau yang terpisah. Hal ini membuat proses edukasi bisa jadi memakan waktu yang lebih panjang,” ungkap Toni.
 
Selain geografis, Toni mengatakan sumber daya manusia juga menjadi masalah. Teknologi baru ini menuntuk kecakapan dan keterampilan orang untuk mengoperasikannya. Untuk sementara, Swift akan segera menggelar edukasi untuk 10 bank dengan aset terbesar di Indonesia.

Related