Mau Buat Konten yang Efektif di Tahun 2025? Coba Baca 10 Buku Ini!

marketeers article
Ilustrasi buku. (FOTO: 123RF)

Memasuki tahun 2025, persaingan dalam menciptakan konten semakin ketat. Kehadiran teknologi terkini telah memberikan banyak kemudahan untuk menghasilkan konten yang lebih menarik secara visual dan teknis.

Namun, daya tarik saja tidak lagi cukup. Konten yang benar-benar efektif membutuhkan kombinasi pemanfaatan teknologi terbaru dengan pemahaman mendalam tentang psikologi audiens, struktur narasi yang kuat, dan kemampuan membangun koneksi autentik.

Lantas, bagaimana cara memastikan konten Anda tetap relevan dan unggul di tengah perubahan zaman? Dikutip dari Forbes, berikut rekomendasi sepuluh buku yang dapat menjadi panduan dalam menciptakan konten efektif di tahun 2025:

1. Building a Story Brand oleh Donald Miller

Ditulis oleh Donald Miller, buku ini menghadirkan pendekatan revolusioner dalam pemasaran dengan menempatkan pelanggan sebagai pahlawan utama dalam cerita, bukan merek itu sendiri. Melalui framewrok The StoryBrand 7 (SB7), Miller membimbing pembaca untuk menciptakan konten dengan pesan yang jelas, menarik, dan relevan dengan kebutuhan audiens.

Dalam dunia yang penuh dengan distraksi, pendekatan ini membantu Anda  menciptakan koneksi emosional yang mendalam dengan pelanggan.

2. Contagious: Why Things Catch On oleh Jonah Berger

Buku ini menawarkan wawasan yang sangat berguna bagi siapa saja yang ingin menciptakan konten yang tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki potensi untuk viral.

Jonah Berger, seorang profesor marketing di Wharton School, mengungkapkan enam prinsip dasar yang membuat suatu ide, produk, atau cerita menjadi viral, yaitu: social currency, triggers, emotion, practical value, public, dan stories.

Meski AI dapat membantu distribusi konten, prinsip Berger menjelaskan elemen manusia yang membuat konten benar-benar beresonansi dan menyebar secara organik.

3. Show Your Work! oleh Austin Kleon

Dalam buku ini, Kleon mengajak pembaca untuk mengutamakan pentingnya berbagi proses kreatif alih-alih hanya hasil akhirnya, untuk lebih terbuka serta berbagi perjalanan kreatif mereka.

Pemahaman Kleon pun sangat relevan di tahun 2025, di mana dunia digital saat ini sudah penuh dengan konten sempurna dan otomatis. Pendekatan yang lebih manusiawi ini sangat relevan, karena audiens kini mencari konten yang lebih autentik dan transparan.

4. Jab, Jab, Jab, Right Hook oleh Gary Vaynerchuk

Jab, Jab, Jab, Right Hook memberikan wawasan berharga tentang pentingnya memahami audiens dan bagaimana menyesuaikan konten dengan platform yang digunakan.

BACA JUGA: Meriahkan Tahun Baru 2025, TMII Siapkan Banyak Acara dan Promo

Gary Vaynerchuk mengingatkan bahwa meskipun teknologi memungkinkan pembuatan konten yang memikat, keberhasilan sejati dalam pemasaran tetap bergantung pada bagaimana Anda berinteraksi dengan audiens secara autentik dan membangun kepercayaan mereka melalui konten yang bernilai.

5. The YouTube Formula oleh Derral Eves

Dengan pengalaman menghasilkan lebih dari 60 miliar tampilan di YouTube, Derral Eves membagikan rahasia untuk mengoptimalkan algoritma YouTube, serta strategi untuk meningkatkan jangkauan dan keterlibatan audiens secara signifikan.

Buku ini memberikan wawasan mendalam tentang cara menciptakan konten yang mampu menarik perhatian, membangun merek, dan meraih kesuksesan komersial di platform video terbesar ini.

6. Steal Like an Artist oleh Austin Kleon

Buku ini memberikan panduan berharga bagi para pembuat konten yang ingin menciptakan karya yang autentik dan menarik. Kleon mengajak pembaca untuk menyadari bahwa tidak ada ide yang sepenuhnya baru, dan semua kreativitas adalah hasil penggabungan dari ide-ide yang sudah ada.

Dengan meminjam dan mengembangkan ide orang lain, kita dapat menciptakan karya yang unik dengan sentuhan pribadi. Ini adalah pendekatan yang menjadi semakin penting di tahun 2025, ketika konten buatan AI membuat perspektif manusia yang autentik menjadi lebih bernilai.

7. The War of Art oleh Steven Pressfield

Buku ini mengajak pembaca untuk mengenali dan melawan berbagai hambatan psikologis yang sering menghalangi kreativitas, seperti prokrastinasi, keraguan diri, dan rasa takut.

BACA JUGA: 5 Rekomendasi Buku untuk Inspirasi Menyusun Resolusi Tahun Baru

Pressfield memperkenalkan konsep ‘Resistance’, kekuatan dalam diri kita yang sering kali menjadi penghalang terbesar dalam proses kreatif. Dengan meningkatnya permintaan konten dan janji AI untuk solusi cepat, wawasan Pressfield menjadi sangat relevan di tahun 2025.

8. Superfans oleh Pat Flynn

Buku ini mengajarkan bahwa dengan banjirnya konten yang dihasilkan oleh AI, kemampuan untuk mengubah pengikut biasa menjadi penggemar setia akan menjadi pembeda yang signifikan.

Superfans bukan hanya sekadar pelanggan atau pengikut, mereka adalah individu yang merasa terhubung secara emosional dengan merek atau produk, dan akan dengan sukarela mendukung serta mempromosikan merek karena mereka merasa telah mendapat perubahan positif dalam hidup mereka.

Buku ini mengungkapkan konsep ‘Pyramid of Fandom’, yang mengajarkan bagaimana cara membawa audiens melalui tahapan untuk menjadi superfans . Dari mengubah audiens kasual menjadi anggota yang aktif, kemudian membangun komunitas yang lebih terhubung, hingga menciptakan momen-momen spesial yang meninggalkan kesan mendalam.

9. Perennial Seller oleh Ryan Holiday

Holiday menekankan pentingnya menciptakan konten yang relevan dan bernilai untuk jangka panjang. Di tengah kejaran momen viral, wawasan Holiday menawarkan pendekatan yang lebih berkelanjutan untuk kesuksesan jangka panjang.

Buku ini menjadi panduan berharga bagi para kreator yang ingin menghasilkan konten yang tetap relevan dan berharga dalam jangka panjang.

BACA JUGA: Strategi Maksimalkan Potensi Konten Kreator untuk Merek

Holiday mengajarkan pentingnya fokus pada kualitas karya, bukan sekadar mengejar viralitas sesaat. Ia menekankan bahwa untuk menciptakan konten yang bertahan lama, seorang kreator harus bekerja dengan penuh dedikasi, memahami audiens dengan jelas, dan memastikan karya yang dihasilkan memiliki nilai yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

10. This Is Marketing oleh Seth Godin

Dalam buku ini, Godin menekankan pentingnya menemukan audiens yang tepat dan menciptakan karya yang relevan, bukan hanya mengejar popularitas atau jumlah audiens yang besar.

Dalam dunia marketing yang semakin dipenuhi oleh iklan dan otomatisasi, berfokus pada kelompok kecil yang memiliki visi dan nilai yang sama dengan kita akan jauh lebih efektif dalam membangun koneksi yang mendalam. Dengan membagikan cerita yang menyentuh namun autentik, kita dapat membangkitkan emosi dan menjalin hubungan yang lebih personal dengan mereka.

Dengan memadukan wawasan-wawasan ini, pembuat konten dapat memastikan konten mereka tetap relevan, autentik, dan sukses di tahun 2025.

Editor: Eric Iskandarsjah Z

Related

award
SPSAwArDS