McD Lebarkan Ekspansi dengan 15 Gerai Baru Tiap Tahun

marketeers article
Tren konsumsi makanan siap saji tumbuh beriringan dengan mobilitas masyarakat. Semakin tinggi tingkat mobilitas dan padatnya jadwal kegiatan seseorang, semakin besar peluang mereka memilih jasa makanan cepat saji dan layanan pesan antar makanan. Ironisnya, saat ini kesadaran masyarat akan kesehatan dinilai meningkat namun tren konsumsi makanan cepat saji ini juga meningkat. Menangkap kecenderungan tersebut, McDonald's sebagai pemain ulung industri ini justru memperluas pasar dengan membangun 15 gerai baru di Indonesia.
 
“Kami saat ini sudah memiliki 158 gerai dengan 140 gerai di antaranya sudah menjadi hub delivery. Rata-rata tiap tahun, kami membuka sekitar 15 gerai baru di Indonesia. Tidak tetap memang, tapi yang pasti, tiap tahun minimal satu gerai kami buka. Saat ini, wilayah Indonesia Timur yang masih harus kami kembangkan,” ujar Marketing & Communications Director McDonald's Indonesia Michael Hartono kepada Marketeers di McCafe Sarinah, Jakarta, Rabu (01/03/2015).
 
Dalam menjalankan bisnis di Indonesia, McD membagi segmen mereka menjadi tiga jenis, yakni remaja, pekerja, dan keluarga. Untuk melayani ketiga konsumen ini, saat ini MCD membangun sistem transaksi online dan pembayaran non-tunai. Sebab itu, McD baru saja menjalin hubungan kerjasama dengan MasterCard dan meluncurkan program promosi (Baca di: McD Bagi-Bagi BigMac).
 
“Sejak dulu, kami merupakan pionir sistem delivery di Indonesia dan pesan melalui  hotline 14045. Namun, kali ini kami ingin membesarkan pemesanan melalui website kami di www.mcdelivery.co.id. Secara persentase, konsumen masih mendominasi pemesanan dengan cara datang langsung ke gerai. Meski begitu, respons konsumen pada layanan 14045 meningkat. Potensi ini yang sedang kami bidik,” jelas Michael.
 
Untuk transaksi jenis di atas, Michael membidik segmen usia muda. Alasannya, anak muda lebih dekat dengan dunia digital dibanding segmen lainnya. Untuk itu, Michael menghabiskan waktu sekitar tiga sampai enam bulan dalam menyiapkan program bersama MasterCard tersebut. Selanjutnya, McD tengah fokus membangun kesadaran konsumen terhadap layanan ini. Melalui YouTube, Michael telah menyediakan video tutorial bagi konsumen yang ingin bertransaksi melalui website mereka.
 
McD memang sudah lama mengeksplorasi Indonesia. Hal ini menjadikan keuntungan bagi McD, ketika mereka terus merambah dunia e-commerce. Michael menuturkan, McD bukan hanya melakukan bisnis di Indonesia, tetapi juga mengembangkan ekonomi Indonesia. Salah satunya dengan upaya penggunaan bahan baku lokal. Secara keseluruhan, McD telah menggunakan 70% bahan makanan dari Indonesia untuk keseluruhan produk mereka.
 
Meski begitu, apakah McD tidak mematikan bisnis kuliner lokal? Lalu bagaimana nasib warteg, warung nasi kapau, dan restoran lokal lainnya di tengah tren saat ini? Jawabannya ada di tangan dan lidah Anda!

Related