Melalui Program Indonesia MIRAH 2021, Unilever Dukung Transformasi Kesehatan

marketeers article

Pandemi COVID-19 telah menyadarkan semua pihak bahwa perlu ada transformasi di sektor kesehatan. Dilatarbelakangi hal tersebut, Unilever Indonesia menggandeng Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membangun iklim penelitian bagi dokter dan mahasiswa kedokteran di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui program Indonesia Medical Innovation and Research (MIRAH) yang telah berlangsung sejak bulan Juni 2021.

“Program ini selaras dengan strategi utama The Unilever Compass yakni menjalankan bisnis yang sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat. Unilever berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Bagi kami, riset dan inovasi merupakan bagian penting yang mampu menjadi indikator rangkaian produk-produk kebersihan dan kesehatan yang kami hadirkan, salah satunya melalui merek Lifebuoy,” ungkap Ainul Yaqin selaku Direktur Beauty and Personal Care Unilever Indonesiapada siaran pers, Jumat, (12/11/2021).

Pada program Indonesia MIRAH yang mengusung tema Peran Riset dan Inovasi Dokter Indonesia Dalam Menyongsong Era Transformasi Kesehatan ini akan memberikan dana riset sebesar Rp 250 juta bagi  lima pemenang dalam kategori proposal penelitian, yang berarti Rp 35 juta per orang. Tak hanya itu, 10 karya tulis ilmiah yang berhasil terpilih pun mendapat dana apresiasi sebesar Rp 7,5 juta.

dr. Marhaen Hardjo M.Biomed.,PhD, Direktur Lembaga Riset IDI menegaskan terdapat 79 proposal penelitian dan karya tulis ilmiah yang telah diajukan. Membahas berbagai ide terkait inovasi kesehatan dari pengaruh pemberian prebiotik terhadap penderita skizofrenia, efektivitas sambiloto sebagai antiinflamasi hingga efektivitas obat kumur terhadap mutasi virus Sars-Cov-2.

“Kami menilai para pemenang yang terpilih berdasarkan daya tarik ide, kualitas penulisan, serta dampak dari penelitian terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Kami sangat mengapresiasi berbagai proposal penelitian dan karya tulis yang telah dibuat, tentu sangat bermanfaat bagi kemajuan dan inovasi sektor kesehatan Indonesia,” ujar Marhaen.

Acara puncak penghargaan dengan format webinar digelar bersamaan dengan momen peringatan Hari Kesehatan Nasional, yakni Jumat 12 November 2021. Melibatkan Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin sebagai salah satu narasumber. Ia menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan menerapkan enam pilar transformasi, salah satu di antaranya pilar layanan primer yang merupakan kampanye promosi kesehatan. Menurutnya, kolaborasi dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mengakselerasi pencapaian target pembangunan kesehatan di Indonesia.

“Pengendalian faktor risiko penyakit pun erat dengan riset dan inovasi. Oleh karena itu, diharapkan melalui program ini mampu memantapkan komitmen dan tekad kita untuk mencapai Indonesia emas 2045, sehingga Bangsa Indonesia dapat meraih tingkat kesehatan setinggi-tingginya,” pungkas Budi.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related