Melihat Eksistensi SOGO di Tengah Industri Ritel

marketeers article

SOGO sebagai salah satu pemain di industri ritel yang menyasar segmen kelas menengah atas semakin bergairah untuk memperluas jaringan bisnisnya. Saat ini, SOGO telah memiliki 13 gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Bali. Tidak berpuas diri, SOGO akan membuka cabang ke-14 di Samarinda pada pertengahan Maret mendatang. Dan, SOGO berencana membuka cabang baru di Semarang pada tahun 2016.

Handaka Santosa selaku CEO SOGO Group mengatakan pihaknya melihat bahwa peluang untuk membuka cabang di daerah timur masih terbuka lebar. SOGO pun sedang melihat beberapa lokasi di Balikpapan, dan lokasi lainnya. Dalam membuka cabang, SOGO selalu melihat bagaimana selera konsumen di masing-masing daerah tersebut. Tentu selera masyarakat di pulau Kalimantan akan berbeda dengan selera masyarakat yang berada di pulau Jawa.

“Kami akan menyesuaikan koleksi-koleksi kami. Untuk produk di Samarinda, SOGO akan menghadirkan produk yang sama dengan yang ada di Jakarta, namun untuk fesyen akan berbeda,” ujar Handaka kepada Marketeers.

Dalam menghadapi persaingan dengan peritel lain, SOGO melengkapi jajaran produknya dengan merek-merek luar negeri. SOGO mendatangkan produk impor karena ingin memberikan beragam pilihan untuk konsumen. Jika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan di Indonesia, mereka bisa pergi ke department store lain dan bahkan mereka memilih untuk berbelanja ke luar negeri. Tidak heran, jika orang Indonesia memenuhi pusat perbelanjaan di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Hongkong.

“Untuk itu, kami harus mencari cara untuk mengurangi minat konsumen Indonesia untuk berbelanja di luar negeri. Maka, jangan melihat produk di SOGO itu impor atau lokal, tetapi bagaimana kedua produk ini bersinergi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Indonesia,” kata Handaka.

Handaka menyebutkan produk yang memberikan kontribusi terbesar adalah produk fesyen dan kosmetik. Kosmetik merupakan kebutuhan wajib bagi perempuan. Dan, konsumen yang sudah cocok dengan suatu kosmetik mereka akan setia pada satu kosmetik tersebut karena berkaitan dengan sensitivitas kulit. Untuk kontribusi kosmetik dan fesyen bisa mencapai 35%.

“Untuk pertumbuhan bisnis SOGO pada tahun 2013 ke 2014 lalu meningkat 10% dan pada tahun ini kami menargetkan akan tumbuh sebesar 15%. Sebab itu, kami mempersiapkan berbagai promosi, merchandise, dan display agar lebih banyak pelanggan yang berbelanja di SOGO,” pungkasnya.

Related