Memahami Decluttering yang Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Pernahkah Anda merasa stres atau kewalahan saat melihat rumah yang berantakan? Mungkin ini saatnya decluttering alias menyingkirkan barang-barang yang tidak lagi diperlukan. Aktivitas ini tidak hanya membuat rumah terlihat rapi, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan mental.

Mengingat rumah adalah tempat berlindung dari kesibukan dunia luar, menciptakan lingkungan yang nyaman pun penting untuk menjaga kesehatan mental. Dengan merapikan lingkungan sekitar, Anda juga bisa merapikan pikiran dan emosi.

Melansir Psychology Today, berikut manfaat decluttering untuk kesehatan mental:

BACA JUGA: Jangan Beli 5 Barang Ini jika Ingin Hidup Minimalis

Membuat Pikiran Lebih Tenang

Studi oleh Caroline J. Rogers dan Rona Hart (2021) dalam Home and the Extended-Self mengungkap bahwa kondisi rumah berpengaruh terhadap kesejahteraan mental. Dari 1.111 partisipan, mereka menemukan bahwa hubungan seseorang dengan rumahnya mencerminkan identitas diri.

Ketika rumah terlalu berantakan, seseorang cenderung merasa kewalahan dan sulit berkonsentrasi. Sebaliknya, rumah yang tertata dengan baik bisa memberikan rasa nyaman dan menenangkan.

Meningkatkan Fokus dan Produktivitas

Rogers dan Hart juga menemukan bahwa orang yang mampu mengelola barang-barangnya cenderung memiliki emosi positif dan rasa pencapaian. Rumah yang rapi membantu pikiran lebih fokus pada hal-hal penting, seperti pekerjaan dan pengambilan keputusan.

Bahkan, merapikan rumah dapat meningkatkan kemampuan mengatur diri sendiri, yang pada akhirnya berkontribusi pada keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan.

BACA JUGA: Jangan Lakukan 5 Hal Ini setelah Kerja agar Tidak Burnout

Merapikan Emosi

Proses decluttering memberikan efek psikologis yang menyenangkan. Menyingkirkan barang yang tidak lagi dibutuhkan bisa memunculkan perasaan lega dan bahagia, serta meningkatkan suasana hati. Saat ruang menjadi lebih teratur, pikiran pun terasa lebih ringan.

Namun, tidak semua barang mudah untuk dilepaskan. Setiap orang memiliki benda-benda yang memiliki nilai emosional, meskipun bagi orang lain mungkin tampak biasa saja.

Rogers dan Hart menyoroti bahwa makna suatu benda bisa berubah seiring waktu—sesuatu yang dulu berharga bisa saja kini hanya menjadi tumpukan tanpa fungsi.

Karena itu, penting untuk mengenali kapan suatu barang masih membawa kebahagiaan dan kapan menjadi beban yang menghambat kenyamanan. Dengan memilah dan merelakan benda yang sudah tak digunakan, Anda tidak hanya merapikan rumah, tetapi juga menyederhanakan pikiran dan emosi.

Editor: Bernadinus Adi Pramudita

Related

award
SPSAwArDS