Memahami Ekspansi: Pengertian dan Jenisnya dalam Bisnis

marketeers article
Ilustrasi ekspansi dalam bisnis.

Ekspansi adalah salah satu istilah yang sudah tak asing lagi dalam dunia ekonomi dan bisnis. Istilah yang satu ini erat kaitannya dengan perkembangan suatu bisnis.

Secara umum, arti ekspansi adalah proses atau kegiatan yang bertujuan untuk memperluas usaha atau bisnis. Dengan kata lain, ekspansi dapat merujuk pada pertumbuhan produksi atau peningkatan permintaan yang lebih besar dari pasokan.

Apa yang dimaksud dengan ekspansi?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekspansi dalam ranah ekonomi adalah peredaran uang ke dalam sirkulasi. Sementara menurut Otoritas Jasa Keuangan, ekspansi merupakan aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain.

BACA JUGA Agresif Ekspansi, PermataBank Kembali Buka Model Branch di Sumatera

Singkatnya, ekspansi adalah strategi bisnis yang bertujuan untuk memperluas cakupan usaha dengan cara meningkatkan pasar atau deiverisifikasi produk dan layanan yang ditawarkan.

Jenis-Jenis Ekspansi dalam Bisnis

Melansir dari Penpoin, secara umum, strategi ekspansi bisnis terbagi menjadi dua kategori, yakni internal growth dan external growth. Internal growth adalah ketika perusahaan mengandalkan sumber daya dan kemampuan internal untuk meningkatkan bisnisnya.

Sebaliknya, external growth merupakan kondisi ketika perusahaan menggabungkan sumber daya dan kapabilitas internal dan eksternal.

Kedua strategi pertumbuhan tersebut tidak semuanya cocok untuk perusahaan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya, pertumbuhan internal mungkin merupakan pilihan yang rasional untuk perusahaan kecil, di mana mereka memiliki sumber daya yang lebih terbatas.

BACA JUGA Ekspansi ke Malaysia, MarkPlus Corp Perkenalkan Konsep Entrepreneurial Marketing

1. Ekspansi Pertumbuhan Internal

Internal growth merupakan kondisi ketika perusahaan hanya mengandalkan sumber daya yang ada dan kemampuan internal yang ada untuk meningkatkan bisnisnya. Adapun hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan, seperti:

-Meningkatkan kapasitas produksi dengan membeli mesin baru atau membangun pabrik baru.

-Membuka outlet atau kantor cabang baru untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.

-Meningkatkan pengeluaran biaya iklan untuk meningkatkan angkat penjualan.

-Menawarkan varian baru dari produk yang sudah ada ke pasar yang sudah ada

-Memperluas segmen pasar, misalnya dengan menjangkau segmen lain yang terkait dengan segmen saat ini.

-Ekspansi ke pasar baru, misalnya dengan menjual produk ke luar negeri

BACA JUGA Ekspansi Ritel, Anak Usaha Erajaya Group Kembali Buka Enam Cabang

2. Ekspansi Pertumbuhan Eksternal

Dalam kondisi ini, perusahaan memilih untuk melibatkan pihak eksternal untuk mengembangkan bisnisnya. Dengan kata lain, perusahaan menggabungkan sumber daya yang ada dengan kemampuan perusahaan lain. Adapun hal yang biasa dilakukan, seperti:

-Merger: menggabungkan dua perusahaan menjadi satu entitas yang lebih besar.

-Akuisisi: mengambil alih perusahaan lain sehingga menjadi anak perusahaan pengakuisisi.

-Joint venture: kondisi ketika kedua perusahaan sepakat untuk membangun bisnis baru, sehingga memungkinkan perusahaan menggabungkan kapasitas, keahlian, teknologi, dan sumber daya untuk saling melengkapi.

-Aliansi strategis: kesepakatan antara dua atau lebih perusahaan untuk berbagi sumber daya guna melaksanakan proyek tertentu. Akan tetapi, masing-masing perusahaan yang terlibat tetap independen satu sama lain.

Kesimpulannya, ekspansi dapat menjadi strategi yang efektif untuk memperluas usaha dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Namun, perlu diingat bahwa ekspansi juga memiliki risiko yang terkait dengannya, dan perlu dilakukan dengan hati-hati dan didasarkan pada evaluasi pasar dan kemampuan perusahaan.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related