Memahami Yield, Faktor Penting dalam Investasi

marketeers article
Memahami Yield, Faktor Penting dalam Investasi (FOTO: 123RF)

Dalam investasi, pemahaman tentang berbagai istilah sangatlah penting. Salah satu istilah yang sering digunakan adalah yield.

Arti kata ini sering kali disebut sebagai imbal hasil. Biasanya, yield selalu ditunjukkan dalam bentuk persentase.

Lalu apa itu yield? Bagaimana cara menghitungnya? Berikut seputar yield yang sudah dirangkum redaksi Marketeers.

Apa yang dimaksud yield?

Dikutip dari laman Investopedia, yield mengacu pada pendapatan yang dihasilkan dan direalisasikan pada investasi selama periode waktu tertentu. Ini dinyatakan sebagai persentase berdasarkan jumlah yang diinvestasikan, nilai pasar saat ini, atau nilai nominal sekuritas.

Sementara itu, dalam buku “Teori Portofolio dan Analisis Investasi,” yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham, yield adalah persentase dividen terhadap harga saham periode sebelumnya. 

Untuk obligasi, yield adalah persentase bunga pinjaman yang diperoleh terhadap bunga obligasi periode sebelumnya.

BACA JUGA: Intangible: Pengertian dan Contohnya dalam Dunia Bisnis

Bagaimana cara menghitung yield?

Yield dapat dihitung menggunakan rumus seperti berikut:

Yield = Imbal hasil / Jumlah Pokok

Misalnya, keuntungan dan pengembalian investasi saham bisa datang dalam dua bentuk. Pertama, bisa dalam hal kenaikan harga, yang mana seorang investor membeli saham seharga Rp 100 per saham dan setelah setahun mereka menjualnya seharga Rp 120.

Kedua, saham mungkin membayar dividen, katakanlah Rp 2 per saham, sepanjang tahun. Hasil yield diperoleh dari penjumlahan keuntungan penjualan saham dan dividen, dibagi dengan jumlah pokok saham. Maka hasilnya menjadi:

(Rp 20 + Rp 2) / Rp 100 = 0,22, atau 22%

BACA JUGA: SKU: Singkatan, Pengertian, dan Cara Membuatnya

Jumlah perhitungan yield dalam saham berbeda dengan perhitungan yield dalam obligasi dan sejenis. Misalnya, jika ada obligasi negara dengan nilai nominal Rp 1 juta yang jatuh tempo dalam satu tahun dan membayar bunga tahunan 5%, maka yield dari obligasi tersebut adalah 5%.

Namun, imbal hasil obligasi suku bunga mengambang, yang membayar bunga variabel selama jangka waktunya, akan berubah selama masa obligasi bergantung pada suku bunga yang berlaku pada persyaratan yang berbeda.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related