Memakai Buku Jadi Alat Detoksifikasi dan Self-Improvement di Era Digital

marketeers article
Ilustrasi membaca buku. (FOTO: Universitas Tarumanegara)

Seiring dengan perkembangan teknologi di era digital, masyarakat banyak disuguhkan oleh konten audio video di berbagai platform media sosial. Tak heran, sebagian orang pun kini lebih gemar menikmati konten digital dibanding menikmati konten yang disajikan lewat buku.

Melihat fakta ini, Universitas Tarumanegara memiliki perspektif tersendiri terkait pentingnya membaca buku sembari tetap terbuka dengan pasokan konten yang disediakan secara digital.

Dikutip dari website Universitas Tarumanegara, disebut bahwa membaca bukan hanya sekedar kegiatan mengisi waktu luang, tetapi juga merupakan jendela dunia yang membuka wawasan terhadap berbagai hal.

BACA JUGA: 3 Novel William Shakespeare, Pemantik Lahirnya Hari Buku Sedunia

Universitas Tarumanegara pun merangkum sejumlah manfaat utama dari membaca buku. Sejumlah manfaat itu adalah:

1. Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan
Buku adalah sumber ilmu yang tak ternilai. Membaca berbagai jenis tulisan dapat memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis.

2. Mengembangkan Empati dan Pemahaman
Melalui bacaan fiksi, seperti novel dan cerita pendek, pembaca bisa lebih terbantu untuk memahami perasaan dan pengalaman orang lain, sehingga hal ini mampu meningkatkan empati.

BACA JUGA: Tuai Pro-Kontra usai Kecelakaan, Study Tour Ternyata Bermanfaat bagi Pengembangan Diri

3. Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus
Dalam dunia yang penuh dengan gangguan atau distraksi digital, membaca dapat membantu melatih kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi.

4. Mengurangi Stres
Membaca dapat menjadi cara yang efektif untuk meredakan stres dan memberikan relaksasi. Karena, terlibat dalam cerita yang menarik dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang.

Sejumlah masyarakat juga memanfaatkan buku sebagai sarana untuk detoksifikasi dari beragam asupan digital yang berdampak negatif.

BACA JUGA: Desta Bacakan Puisi dari Buku “Kamu Tidak Istimewa”, Begini Sinopsisnya

Beragam manfaat itu juga bisa dicapai karena membaca buku sebenarnya sekaligus mengajak otak untuk memproses konten tekstual menjadi konten visual lewat imajinasi dari masing-masing orang.

Karenanya, dengan membaca, maka otak juga menjadi lebih terlatih untuk berkembang lewat luasnya persepsi dari konten tulisan yang dibaca. Hal itulah yang membuat buku dianggap bisa menjadi sarana tepat untuk melakukan self-improvement. 

Di satu sisi, Universitas Tarumanegara juga menggarisbawahi bahwa era digital juga membuka peluang integrasi antara teknologi dan buku.

Lewat teknologi yang ada, kini masyarakat bisa lebih mudah untuk menikmati konten lewat e-book dan audiobook. Sehingga, perkembangan teknologi yang ada dapat menjadi cara efektif untuk menyesuaikan kebiasaan membaca dengan gaya hidup modern.

Related

award
SPSAwArDS