Memaksimalkan Pemasaran Digital

marketeers article
Return on Ad Spend (Ilustrasi: 123RF)

Oleh Vivek Thomas, Managing Director AiSensum

Pandemi telah banyak mengubah kehidupan sehari-hari kita di berbagai sektor. Salah satu perubahan yang terasa di masyarakat ialah peralihan pemasaran offline ke pemasaran online atau e-commerce. Hadirnya berbagai bisnis yang terlibat dalam pemasaran digital, menunjukkan bahwa kita sedang berada di gelombang baru transformasi digital Indonesia. Sampai tahun 2023, belum ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa transformasi digital ini akan melambat.

Berdasarkan survei pada 50 digital marketer pada bulan November 2022, terdapat beberapa tantangan yang paling banyak dihadapi. Menurut data, 67% dari responden menganggap bahwa salah satu masalah terbesar yang sering dihadapi ialah perolehan nilai return on investment (ROI) atau return on ad spend (ROAS) yang rendah.

Diikuti oleh 39% dari responden yang menyebutkan masalah lain ialah digital marketeer yang hanya mengoptimalkan iklan ketika mengalami masalah. Selain itu, 16% setuju bahwa kesulitan dalam memasarkan disebabkan oleh kurangnya pengalaman dengan kebijakan platform media sosial dan 10% setuju bahwa sulit untuk mengidentifikasi anggaran yang tepat serta jenis iklan. Adapun 6% sisanya  tidak yakin bagaimana cara memantau kinerja kampanye.

Untuk mengatasi masalah tersebut, setiap pemasar digital dan pemilik bisnis sudah seharusnya melakukan beberapa perubahan. Beberapa poin yang dapat dilakukan yaitu, melakukan segmentasi pengguna dengan benar, menjalankan iklan dengan persona-based, dan pengoptimalan berbasis data.

Kekuatan Segmentasi Pengguna

Mari ambil contoh merek fesyen lokal terkemuka yang menawarkan pakaian untuk pria dan wanita. Sebelumnya, kehadiran mereka di iklan berbayar sosial media (paid ads) hanya terbatas pada boost posts yang ada di META saja. Lalu, merek tersebut menyadari perlunya strategi pemasaran digital yang kuat dan terukur. Guna mencapai misi tersebut, mereka berkolaborasi dengan AiSensum sebagai performance marketing agency untuk menerapkan strategi pemasaran digital full-funnel yang mencerminkan manajemen siklus hidup pelanggan dengan tujuan meningkatkan kesadaran merek, pertimbangan, dan penjualan.

You are What You Buy

Istilah “You are What You Buy” biasa digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan segmen pengguna. Segmen pengguna dapat dibuat dengan melakukan analisis data transaksi pelanggan memanfaatkan artificial intelligence (AI)/machine learning. AI/machine learning dapat mengompres fitur data transaksi seperti warna, kategori (rok, gaun, dan lainnya), pola, ukuran, kota, usia, dan lain sebagainya secara otomatis. Hal ini tentunya memudahkan pemilik bisnis untuk merancang segmen pengguna yang unik berdasarkan karakteristik pembelian pelanggan. 

Model probabilistik pada machine learning tersebut kemudian digunakan untuk menilai customer lifetime value (CLV) dan kemungkinan pembelian di masa depan. Pada platform META, ini dimuat sebagai CA (Audiens Khusus) dengan LTV dan klon digital LA (lookalike audiences) yang dibuat untuk menjangkau audiens target yang ideal.

Segmen pengguna yang akurat memiliki pengaruh yang cukup besar pada penjualan online. Sementara merek lain mengalami penurunan penjualan selama pasca-Lebaran/Idul Fitri (Mei 2022), merek ini pulih jauh lebih cepat dan terus berkembang. Iklan-iklan yang tayang dari Mei hingga Oktober 2022 menghasilkan peningkatan penjualan sebesar 21,8%. ROAS (laba atas belanja iklan) untuk kampanye adalah 13,2 kali.

Iklan Berbasis Persona

Laporan tahun 2022 oleh McKinsey & Company tentang masa depan personalisasi dalam pemasaran menunjukkan bagaimana perusahaan yang unggul dalam personalisasi menghasilkan 40% lebih banyak pendapatan daripada mereka yang tidak melakukan personalisasi. Sudah terlalu umum jika iklan hanya menonjolkan sisi kelebihan (functional benefits) dari suatu produk. Konten berbasis persona menggabungkan fungsional dengan konteks emosional dari penggunaan produk. Kita perlu membuat konten yang familiar bagi audiens yang merefleksikan konteks sosial dan budaya serta mencerminkan nilai-nilai dan gaya hidup dari persona yang ditargetkan. Contoh persona di Indonesia, antara lain social butterflies, career networkers, ABG, JakSel, hijab chic, dan lainnya.  

Persona based creative optimization tersebut dilakukan berdasarkan consumer journey dari discovery (top funnel) ke purchase (bottom funnel). Selanjutnya, tergantung pada persona dan materi iklan yang disesuaikan dan berbagai platform digital yang digunakan, seperti Instagram, Google, Facebook, serta media OTT, YouTube, TikTok, Programmatic, dan Twitter.

Pengoptimalan Berbasis Data

Digital marketer menghabiskan banyak waktu untuk mengoptimalkan iklan. Seringnya, pengoptimalan ini dilakukan dengan coba-coba, berkali-kali trial dan error sehingga dapat menyebabkan hasil akhir yang membuat frustasi.

Perlu diketahui bahwa percobaan tersebut sebenarnya merupakan berkah, namun juga bisa menjadi beban. Berkah karena memungkinkan Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik setelah berkali-kali trial dan error dan beban karena bisa jadi jumlah percobaan tersebut terlalu banyak sehingga membuat Anda kesulitan dalam menentukan keputusan. 

AI/machine learning dapat membantu Anda dalam proses pengambilan keputusan dengan menganalisis data set iklan dan memandu digital marketer dalam memprediksi tentang kemungkinan keberhasilan atau kegagalan iklan.

Pada dasarnya, digital marketer masih perlu membuat keputusan sendiri dengan kemampuan decision-making-nya. Namun, jika mereka didukung oleh mesin cerdas yang mencerna data dalam jumlah besar, ini akan mengarah pada pengambilan keputusan yang sangat efisien dan akurat. Contohnya, seorang dokter yang melakukan pemindaian pasien dengan CAT lalu membuat diagnosis.

Software seperti itu kini sudah ada di Indonesia. AdVize adalah platform SaaS berbasis AI/machine learning yang bisa mengoptimalkan iklan Anda secara efisien. Manfaatkan semaksimal mungkin dari setiap dolar yang Anda habiskan di Instagram. Tingkatkan keuntungan Anda dengan mengoptimalkan kinerja iklan digital Anda dengan tiga langkah sederhana, yaitu tingkatkan, modifikasi, dan hentikan. Nikmati 14 hari free trial dengan mendaftar di www.getadvize.com.

Artikel ini juga tayang di Majalah Marketeers Edisi Januari 2023

Related