Membaca Konsumen Produk Fesyen Hari Ini

marketeers article

Cotton Council International (CCI) Indonesia baru saja menggelar seminar daring bertajuk Future Fashion Trends of Textiles made of US Cotton- 2020. Seminar ini dihadirkan untuk mengedukasi dan mendorong transformasi industri tekstil Tanah Air. Berbagai temuan menarik pun didapat dari para pembicara. Salah satunya adalah pergeseran karakter konsumen produk fesyen.

CCI sendiri adalah asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas Amerika Serikat (AS) dan produk kapas manufaktur dengan merekan dagang COTTON USA™️. Pada webinar tersebut, CCI menghadirkan Anh Dung (Andy) Do, perwakilan CCI di Indonesia; Bruce Atherley, Executive Director dari CCI; dan Jane Singer, Managing Director dari Inside Fashion Hong Kong.

Di dalam presentasinya, Jane menyebutkan konsumen hari ini memiliki mindset baru, khususnya terhadap produk fesyen. Mengutip dari Inside Fashion ConsumerLab: Consumer Attitudes 2019, Jane mengatakan ada lima kecenderungan konsumen hari ini.

Pertama, konsumen kini kian mencari produk yang bisa dijamin keasliannya. Kedua, banyak dari konsumen yang mengarah ke minimalist consumerism. Ketiga, konsumen hari ini berpikir lebih hati-hati sebelum melakukan pembelian.

Keempat sisi-sisi kemanusiaan kian penting, khususnya dalam memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Kelima, permintaan terhadap produk-produk berkelanjutan, yakni produk yang memerhatikan unsur bukan hanya profit tetapi juga people dan planet.

“Konsumen kini kian demanding. Mereka menginginkan banyak hal, mulai dari produk yang berkualitas, spesial atau unik, hingga brand yang transparan dan dapat dipercaya. Di sisi lain, kenyamanan mereka juga tetap penting. Mereka mendambakan layanan yang personal dan produk yang berkelanjutan serta beretika,” ujar Jane Singer.

Menjawab hal tersebut, COTTON USA™️ menetapkan standar baru untuk kapas yang ditanam secara lebih berkelanjutan. Salah satunya melalui program U.S. Cotton Trust Protocol® (USCTP). Program ini merupakan pelengkap program-program keberlanjutan yang sudah dibuat sebelumnya dan didesain untuk sejalan dengan lingkungan pembudidayaan massal kapas Amerika Serikat.

“Tujuan dari program ini adalah untuk membuktikan, mengukur, dan melakukan verifikasi kredensial keberlanjutan yang terus meningkat dari kapas AS,” ujar Andy Do.

U.S. Cotton Trust Protocol® (USCTP) merupakan wujud dukungan bagi para pelaku industri garmen. Program ini dirancang dari bawah ke atas agar kompatibel dengan lingkungan pertanian massal kapas AS.

Dengan bergabung dengan program ini, para anggota dapat membuktikan, mengukur, dan memverifikasi bahwa mereka membeli serat yang diproduksi secara berkelanjutan dan berkualitas.

Rantai pasokan dari lapangan ke pabrik juga diklaim bebas dari risiko lingkungan dan sosial. Hal ini telah dibuktikan melalui melalui Field to Market, diukur dengan Fieldprint Calculator, dan diverifikasi dengan Control Union Certifications yang dilengkapi dengan teknologi terbaik.

Related