Oleh Raynald Soeharto, CMO JumpStart Indonesia
Di tengah perubahan lanskap bisnis yang semakin cepat, relevansi menjadi faktor utama bagi perusahaan untuk tetap bertahan dan berkembang. Konsumen saat ini, khususnya Gen Z, memiliki pola pikir, preferensi, dan ekspektasi yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya.
Perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan kebutuhan mereka berisiko kehilangan daya saing dan pangsa pasar.
Gen Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, kini menjadi kelompok konsumen dominan dengan daya beli yang semakin meningkat.
Laporan McKinsey & Company menunjukkan bahwa 98% Gen Z memiliki smartphone, dan mereka menghabiskan rata-rata 8 jam per hari untuk mengonsumsi konten digital.
Selain itu, riset dari Business Insider mengungkap bahwa 64% dari mereka lebih memilih brand yang menawarkan pengalaman interaktif dibandingkan hanya sekadar transaksi produk.
Dalam konteks ini, perusahaan harus mengadopsi strategi inovatif yang mampu membangun keterlibatan, memperkuat loyalitas, dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara efektif.
Salah satu pendekatan yang terbukti sukses adalah gamification, yaitu penerapan elemen permainan dalam interaksi bisnis untuk meningkatkan keterlibatan konsumen.
Gamification sebagai Strategi Bisnis Jitu untuk Gen-Z
Gamification atau gamifikasi bukan sekadar tren, tetapi telah menjadi strategi yang terbukti meningkatkan keterlibatan dan loyalitas pelanggan. Dalam konteks bisnis, penerapan gamification dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan, antara lain:
1. Interaksi Berbasis Data dan Personalisasi
Gen Z lebih tertarik pada pengalaman yang relevan dengan kepribadian dan preferensi mereka.
Oleh karena itu, perusahaan perlu menerapkan sistem interaksi berbasis data untuk memahami perilaku pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih personal.
2. Kompetisi dan Reward untuk Meningkatkan Engagement
Elemen kompetisi dapat mendorong konsumen untuk lebih aktif dalam berinteraksi dengan brand.
BACA JUGA: Bidik Segmen B2C, JumpStart Rilis Smart Capsule Machine NOD
Misalnya, kuis berbasis kepribadian atau tantangan interaktif yang memberikan reward berupa diskon, produk gratis, atau akses eksklusif dapat meningkatkan antusiasme dan loyalitas pelanggan.
Studi dari Think with Google menunjukkan bahwa 70% Gen Z lebih tertarik pada brand yang menawarkan pengalaman menarik dibandingkan hanya sekadar harga yang lebih murah.
3. Peningkatan Visibilitas Melalui Media Sosial
Gen Z sangat aktif di media sosial dan cenderung membagikan pengalaman mereka secara daring.
Oleh karena itu, strategi gamification yang dirancang dengan baik dapat menghasilkan efek viral yang memperluas jangkauan brand.
Dengan mengintegrasikan elemen interaktif yang mudah dibagikan, seperti penggunaan hashtag di social media, filter khusus, atau tantangan digital, perusahaan dapat meningkatkan eksposur mereka secara organik.
4. Penggunaan Teknologi untuk Menciptakan Pengalaman Berkesan
Perusahaan dapat memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan, augmented reality (AR), atau internet of things (IoT) untuk menciptakan pengalaman yang lebih menarik dan berkesan.
Contoh nyata adalah vending machine pintar yang tidak hanya berfungsi sebagai alat transaksi, tetapi juga memberikan pengalaman interaktif dengan fitur kuis atau tantangan untuk mendapatkan hadiah eksklusif.
Dampak Positif Gamification terhadap Bisnis
Penerapan strategi gamification yang efektif telah terbukti memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan bisnis, antara lain:
● Peningkatan keterlibatan konsumen: Kampanye interaktif dapat menarik perhatian ribuan bahkan jutaan konsumen dalam waktu singkat.
BACA JUGA: Studi Buktikan AI Jadi Andalan Gen Z Bangun Usaha Tanpa Tim Besar
● Peningkatan penjualan: Dari salah satu study case kami internal kami. Sebuah brand susu terkenal mengimplementasikan gamification dengan vending machine dan hasilnya menunjukkan dapat meningkatkan penjualan hingga 30% dalam satu bulan setelah kampanye.
● Peningkatan loyalitas pelanggan: Dari studi kasus yang sama, lebih dari 20% konsumen yang berpartisipasi dalam strategi gamification cenderung kembali dan terlibat lebih lanjut dengan brand.
● Visibilitas yang lebih luas: Kampanye digital yang memanfaatkan gamification dapat menghasilkan ratusan ribu interaksi dan jutaan impresi melalui media sosial.
Gen Z bukan hanya kelompok konsumen baru, tetapi juga menjadi salah satu penentu tren pasar di masa depan.
Untuk tetap relevan, perusahaan harus terus berinovasi dengan strategi yang lebih interaktif, berbasis pengalaman, dan didukung oleh teknologi. Gamification hanyalah salah satu contoh bagaimana pendekatan kreatif dapat membantu meningkatkan keterlibatan pelanggan dan mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.