Mendag: Peningkatan Ekspor Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi

marketeers article
Ilustrasi. (FOTO: 123rf)

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan motor penggerak ekonomi pada kuartal III 2022 yang tumbuh 5,72% disumbang dari peningkatan ekspor. Selama periode itu, ekspor Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 21,64%.

“Kinerja ekonomi Indonesia terus membaik selama 2022. Pada triwulan III 2022, ekonomi Indonesia tumbuh positif lebih tinggi dari capaian triwulan I sebesar 5,02% dan triwulan II yang tumbuh 5,45%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini tentunya juga didukung peningkatan kinerja ekspor nasional,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (9/11/2022).

BACA JUGA: Indonesia Ekspor Etanol Senilai Rp 12,7 Miliar ke Filipina dan Thailand

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan sebesar 21,64%, tertinggi kedua setelah impor barang dan jasa yang tumbuh 22,98%. Peningkatan kinerja ekspor tahun ini dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya fenomena peningkatan harga komoditas ekspor dunia (supercycle commodity).

Selain itu, perbaikan kinerja industri dalam negeri yang tercermin dari perbaikan angka Purchasing Manager Index (PMI) industri manufaktur Indonesia juga turut mendorong ekspor manufaktur Indonesia hingga triwulan III 2022 dengan kontribusi mencapai 46,21% terhadap total ekspor Indonesia.

BACA JUGA: Kemenperin Bantu Industri Mamin Perluas Pasar Ekspor ke Eropa

“Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada 2022 antara lain batu bara, kelapa sawit, nikel, dan kopi. Sementara untuk angka PMI manufaktur Indonesia tercatat selalu berada di atas 50, bahkan pada September mencapai angka tertinggi sepanjang 2022, yakni sebesar 53,7,” kata Zulkifli dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (9/11/2022).

Menurut dia, nilai ekspor Indonesia pada triwulan III merupakan yang tertinggi selama dua tahun terakhir. Pada triwulan III 2022, total ekspor Indonesia mencapai US$ 78,20 miliar mengalami peningkatan 27,30% secara tahunan. 

Kinerja ini ditopang oleh ekspor nonmigas yang mencapai US$ 73,84 miliar dengan pertumbuhan 26,28%.

“Produk utama ekspor nonmigas Indonesia pada triwulan III 2022 adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), besi dan baja (HS 72), mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), serta kendaraan dan bagiannya (HS 87),” ujarnya.

Khusus untuk batu bara (HS 27), pada triwulan III tercatat meningkat pesat dari US$ 8,84 miliar pada triwulan III 2021 menjadi US$ 15,72 miliar untuk kuartal III 2022. Dari sisi tujuan, kinerja ekspor nonmigas Indonesia juga mencatatkan kinerja positif terhadap negara mitra dagang utama.

Cina masih menempati posisi pertama sebagai negara mitra dagang Indonesia dengan nilai ekspor sebesar US$ 17,34 miliar pada triwulan III 2022. Nilai ekspor ini berkontribusi sebesar 23,49% dari ekspor nonmigas Indonesia pada triwulan III 2022 dan mengalami peningkatan 29,70%.

“Selain Tiongkok, ekspor ke India juga tumbuh pesat pada triwulan III dengan membukukan nilai sebesar US$ 6,48 miliar atau tumbuh 61,18%,” ucapnya.

Related