Mengapa Konten TikTok Mampu Memengaruhi Keputusan Pembelian?

marketeers article
Ilustrasi TikTok, sumber gambar: 123rf

TikTok Indonesia mengeluarkan hasil survei terbaru yang menyebutkan bahwa konten di platform tersebut mampu memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Hal ini dapat dimanfaatkan merek-merek terkenal untuk melakukan penjualan melalui sosial media.

Sitaresti Astarini, Head of Business Marketing TikTok Indonesia menuturkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan sebanyak 85% pengguna di TikTok setuju bahwa iklan dan konten yang menghibur sangat bisa dinikmati. Pada akhirnya, konten ini akan mempermudah penyampaian pesan oleh brand sehingga berdampak pada keputusan melakukan pembelian.

“Saat melihat konten yang sifatnya menghibur atau konten entertainment, pikiran kita akan berada dalam positif mindset. Ketika dalam kondisi tersebut, menerima iklan atau pesan dari brand akan lebih besar dan konsumen lebih gampang menerima pesan tersebut. Tidak cuma menerima pesan, tapi akan melakukan action dari informasi yang diterima,” ujar sosok yang karib disapa Resti dalam konferensi pers virtual di Jakarta, dikutip Selasa (12/7/2022).

Hasil survei tak berhenti di situ. Sebagian besar para pengguna TikTok sepakat platform tersebut merupakan layanan hiburan nomor wahid di Indonesia. Sebagian besar konten yang diproduksi berupa cerita-cerita menarik yang dikemas secara interaktif, baik dari brand maupun konsumen.

Alhasil, kata Resti, delapan dari 10 pengguna sepakat konten video di TikTok dinilai cukup memengaruhi keputusan pembelian. Selain itu, tujuh dari 10 pengguna pun sepakat sesuatu yang akan menjadi trending di kemudian hari berangkat dari konten TikTok.

“Hasil wawancara yang kami lakukan dengan para pengguna menunjukkan bahwa platform TikTok menjadi nomor satu untuk masalah konten entertainment. Di sini, sifatnya bukan hanya hiburan yang hanya tertawa-tawa tapi bisa juga story telling yang menarik,” ujarnya.

Resti menambahkan, selama tahun 2021 setidaknya ada tiga katagori yang paling banyak permintaannya jika dibandingkan dengan tahun 2020. Kategori tersebut yakni produk kecantikan, fesyen, dan elektronik.

Kemudian, untuk produk yang mengalami pertumbuhan permintaan paling tinggi di antaranya buku dan alat tulis. Pertumbuhan permintaan mencapai enam kali lipat dibandingkan dengan tahun 2020.

Diikuti dengan peralatan elektronik rumah tangga seperti kulkas dan mesin cuci dengan pertumbuhan 4,4 kali lipat. Lalu, urutan ketiga ditempati perlengkapan rumah tangga dengan peningkatan 4,2 kali lipat.

“Survei kami memberikan gambaran ada tiga hal yang memengaruhi orang membeli melalui TikTok. Pertama adanya kupon diskon dengan persentase sebesar 53%, adanya bebas ongkos kirim 52%, dan 52% pengguna TikTok terpengaruh dari adanya review produk dari pelanggan,” pungkasnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS